Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto
NEW YORK. Minyak turun untuk hari keempat karena produsen di Kanada memulai proses untuk melanjutkan operasi setelah kebakaran hutan mengganggu produksi dan karena Iran terus meningkatkan ekspor di tengah melimpahnya pasokan.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli turun sebanyak 69 sen menjadi US$ 47,72 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di US$ 47,81 pada pukul 07:54 pagi waktu pagi London, Senin (23/5).
Kontrak bulan Juni berakhir pada hari Jumat setelah kalah 41 sen dan ditutup di US$ 47,75, membukukan penurunan 1,2 % selama tiga sesi. Total volume yang diperdagangkan adalah 23 % di bawah rata-rata 100-hari.
Sedangkan, minyak Brent untuk pengiriman Juli adalah 51 sen lebih level terendah di US$ 48,21 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Kontrak Brent turun 9 sen dan ditutup di US$ 48,72 pada hari Jumat.
Cuaca dingin membantu untuk mengendalikan kobaran api di jantung wilayah oil-sands Negara dan memungkinkan Suncor Energy Inc. dan Syncrude Kanada Ltd untuk mulai kembali beroperasi. Ekspor dari Iran bisa melampaui 2,2 juta barel per hari pada pertengahan musim panas, kepala National Iranian Oil Co. mengatakan, menurut kantor berita Mehr.
Minyak telah melonjak lebih dari 80 % dari yang terendah 12-tahun awal tahun ini terhadap tanda-tanda surplus global akan mereda karena penurunan produksi minyak AS. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak kemungkinan tidak akan menetapkan target produksi ketika kelompok itu bertemu pada tanggal 2 Juni karena hal tersebut melekat dengan strategi Arab Saudi untuk menekan saingannya, menurut semua tapi 1 dari 27 analis yang disurvei oleh Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News