Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pasca penguatan yang signifikan di awal perdagangan hari ini, harga minyak WTI akhirnya terkoreksi akibat aksi teknikal pelaku pasar.
Mengutip Bloomberg, Jumat (20/5) pukul 18.57 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Juni 2016 di New York Mercantile Exchange terkikis 0,04% ke level US$ 48,14 per barel dibanding hari sebelumnya.
“Kenaikan sudah tajam, jadi wajar saja ada koreksi teknikal, pasar melakukan aksi profit taking,” analisa Nizar Hilmy, Analis SoeGee Futures.
Padahal, kalau menilik fundamental, harga minyak WTI masih cukup kuat untuk terdongkrak naik. Sebab, sajian terbaru data cadangan minyak mentah AS kembali melorot. Ini sejalan dengan kekhawatiran pasar akan pasokan minyak mentah global yang menyusut.
Kecemasan pasar ini sejalan dengan masih berlangsungnya kebakaran lahan minyak di Kanada dan penurunan produksi akibat kerusuhan di Nigeria. Produksi minyak AS sendiri turun menjadi 8,79 juta barel per hari di pekan lalu. Sementara kebakaran hutan di Kanada membuat produksi minyak Kanada hanya 1,4 juta barel per hari dari sebelumnya bisa mencapai 2,2 juta barel per hari.
“Harga minyak WTI mengarah ke level US$ 50 per barel karena ada gangguan pasokan secara global. Tapi belum bisa dinilai akan terus berlangsung untuk jangka panjang,” kata Michael Poulsen, Analyst Global Risk Management Ltd seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (20/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
