Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) masih fokus melakukan pengembangan usaha di tahun 2025. Hal itu menjadi alasan perseroan belum membagikan dividen dari buku tahun 2024.
Sepanjang 2024, HBAT berhasil mengantongi kenaikan penjualan sebesar 5,25% menjadi Rp39,47 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp37,5 miliar.
Laba bruto tercatat turun tipis 6,86% menjadi Rp17,64 miliar dibandingkan sepanjang 2023 sebesar Rp18,94 miliar.
Lalu, laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp8,47 miliar di akhir 2024, turun dari Rp 9,64 miliar pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Simak Jadwal Lengkap Pembagian Dividen Mayora (MYOR) Rp 1,22 Triliun
Direktur Utama PT Minahasa Membangun Hebat Tbk Go Ronny Nugroho mengatakan, perseroan masih absen membagikan dividen untuk buku tahun 2024 lantaran masih menggunakan dana untuk pengembangan usaha di tahun 2025.
“Berdasarkan hasil RUPST Tahun 2024, dividen belum dapat perusahaan lakukan dikarenakan laba bersih tahun 2024 masih digunakan untuk pengembangan usaha,” ujarnya dalam Public Expose RUPST Tahun 2024, Kamis (12/6).
Di tahun 2025, HBAT pun menargetkan penjualan sebesar Rp 73 miliar. Nilai itu setara dengan 95 unit properti dan rata-rata penjualan per bulannya sekitar Rp 6 miliar.
Sementara, laba bersih ditargetkan sebesar Rp 15 miliar di tahun ini. “Tren pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil, ditambah kondisi makro Sulawesi Utara yang positif, menjadi katalis penting bagi kinerja perusahaan tahun ini,” ungkapnya.
Baca Juga: Sunindo Pratama (SUNI) Bagi Dividen Rp 50 Miliar, Simak Jadwalnya
Untuk menjaga momentum pertumbuhan, HBAT telah menyiapkan sejumlah kebijakan strategis sebagai respons terhadap dinamika pasar properti dan persaingan usaha.
Yaitu, melakukan diversifikasi geografis melalui rencana pembelian lahan baru di lokasi-lokasi strategis di Sulawesi Utara, mengedepankan keseimbangan sumber pendapatan antara recurring income dan pendapatan dari pengembangan properti (development), dan memastikan pembangunan yang sedang berlangsung berjalan dengan baik dan tepat waktu.
Lalu, melakukan pengelolaan arus kas atau cashflow yang sehat agar mampu menunjang operasional dan pengembangan usaha, dan memastikan kompetensi sumber daya manusia (SDM) agar mampu menunjang operasional perseroan.
“Strategi ini merupakan kelanjutan dari kebijakan HBAT di tahun 2024, seperti efisiensi biaya produksi tanpa menurunkan kualitas bangunan, penguatan pemasaran konvensional dan digital, hingga peningkatan nilai tambah kawasan perumahan dengan fasilitas yang unggul dibandingkan kompetitor,” katanya.
Direktur HBAT, Andrie Rianto mengatakan, dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) setelah dikurangi biaya emisi tercatat sebesar Rp23,8 miliar.
Alokasi penggunaannya adalah 46,20% untuk pembelian lahan (landbank), 45,36% untuk pembangunan fasilitas umum dan prasarana di perumahan Sawangan Permai. Sisanya 8,44% untuk modal kerja, termasuk pembayaran kepada kontraktor dan pemasok.
Realisasi hingga 31 Desember 2024 telah mencapai Rp18,79 miliar, sedangkan hingga akhir 2024 tercatat Rp20,03 miliar. “Dengan demikian, sisa dana IPO yang belum digunakan mencapai Rp3,79 miliar,” ungkapnya.
Total aset HBAT naik 15,98% menjadi Rp82,08 miliar di tahun 2024, dari posisi akhir 2023 sebesar Rp70,77 miliar. Ekuitas tercatat naik 12,14% mencapai Rp78,3 miliar dari tahun sebelumnya Rp69,82 miliar.
Untuk liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp3,78 miliar naik hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya sebesar Rp950,97 juta.
Selanjutnya: Menjajal Fasilitas Migas Steam Flood Terbesar di Dunia yang Berada di Rokan
Menarik Dibaca: Promo Guardian Super Hemat 12-25 Juni 2025, Tambah Rp 1.000 Dapat 2 Imboost
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News