Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah optimistis penjualan Sukuk Wakaf Ritel seri SWR002 akan lebih tinggi dari penjualan SWR001. Momentum jelang Ramadan dan fasilitas pembelian secara daring (online) mendukung penjualan SWR002.
Sejak 9 April pemerintah menawarkan SWR002. Akhir masa penawaran jatuh di 3 Juni. Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah optimistis capaian penjualan SWR002 akan lebih tinggi dibanding penjualan SWR001. Sekedar informasi hasil penjualan SWR001 sebesar Rp 14,91 miliar.
Faktor yang mendukung adalah dibukanya pembelian secara online. Sementara, saat penjualan SWR001 investor harus mendatangi langsung kantor mitra distribusi (midis).
Selain itu, terdapat 4 midis baru. SWR002 kini bisa dibeli melalui PT. Bank Syariah Indonesia, PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Mega Syariah, PT. Bank Syariah Bukopin, PT. Bank CIMB Niaga (UUS), dan PT. Bank Permata, Tbk (UUS).
Baca Juga: Hasil penjualan CWLS SWR001 dirasa belum maksimal
"Melalui SWR001 masyarakat sudah mulai mengenal Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) ini," kata Dwi. Permintaan SWR002 diharapkan meningkat jelang momentum Ramadhan. Dwi memandang gairah masyarakat muslim untuk berinfak, wakaf, dan shodaqoh biasanya akan meningkat. Namun, pemerintah tidak menetapkan target penjualan karena instrumen ini merupakan investasi sosial.
Herwin Bustaman, Direktur PermataBank Syariah juga optimistis penjualan SWR002 kali ini akan lebih ramai dari seri sebelumnya. "Sentimen yang juga mendukung karena loan to deposit (LDR) bank-bank memang lagi rendah," kata Herwin. PermataBank Syariah akan fokus menawarkan produk ini ke nasabah prioritasnya.
Dwi menjelaskan tujuan pemerintah menawarkan SWR002 untuk memudahkan masyarakat dalam berwakaf uang yang aman dan produktif. Selain itu, instrumen ini juga menjadi inovasi di bidang keuangan dan investasi sosial dalam negeri.
Melalui instrumen ini pemerintah juga ingin mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Tentunya, tujuan pemerintah yang lain adalah untuk mendukung Gerakan Wakaf Nasional, membantu pengembangan investasi sosial dan pengembangan wakaf produksi di Indonesia.
Baca Juga: Bank Muamalat sambut baik keputusan pemerintah perpanjang masa penawaran SWR001
Pemerintah menyasar investor ritel (individu) dan institusi yang terbagi menjadi kelompok primer dan sekunder. Kelompok primer adalah individu maupun institusi yang sudah memiliki SID. Target pelaku pasarnya adalah komunitas finansial/investor, komunitas pengusaha dan investor sukuk atau Surat Berharga Negara (SBN).
Sedangkan kelompok sekunder adalah investor yang belum memiliki SID tetapi memiliki ketertarikan dan kemampuan menjadi wakif. Target pelaku pasarnya adalah mahasiswa, pekerja baru atau pekerja jabatan menengah hingga manajer, komunitas muda berbasis agama dan lainnya.
Dwi menjelaskan imbalan SWR002 sebesar 5,57%. Angka tersebut naik dari imbalan SWR001 yang sebesar 5,5%. Besar imbalan tersebut akan disalurkan kepada para Nazhir yang akan digunakan untuk membiayai program sosial (lihat tabel).
Calon wakif yang tertarik dapat membeli SWR002 dengan modal awal Rp 1 juta. Midis yang menyediakan pembelian secara online adalah BSI, Muamalat, Permata Syariah, dan CIMG Niaga Syariah. Sementara Midis Mega Syariah dan Bukopin Syariah hanya melayani penjualan secara offline.
Sementara Midis Mega Syariah dan Bukopin Syariah hanya melayani penjualan secara offline.
Selanjutnya: Bank Muamalat sambut baik keputusan pemerintah perpanjang masa penawaran SWR001
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News