CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Bank Muamalat sambut baik keputusan pemerintah perpanjang masa penawaran SWR001


Kamis, 12 November 2020 / 22:27 WIB
Bank Muamalat sambut baik keputusan pemerintah perpanjang masa penawaran SWR001
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah generasi milenial di Bank Muamalat Jakarta/pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang masa penawaran Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) Ritel seri SWR001. Instrumen yang ditawarkan sejak 9 Oktober ini semula akan ditutup pada 12 November, namun akhirnya diperpanjang hingga 20 November mendatang.

Bank Muamalat sebagai salah satu mitra distribusi SWR001 menyambut baik keputusan pemerintah tersebut. 

Corporate Secretary Bank Muamalat Hayunaji mengatakan CWLS sebagai instrumen investasi yang baru, yang mengombinasikan sukuk dan wakaf uang memang perlu waktu untuk sosialisasi kepada masyarakat luas.

“Kami meyakini bahwa sosialisasi secara kontinyu dapat meningkatkan literasi dan juga minat masyarakat akan instrumen ini. Minat investor cukup baik, tercermin dari banyak nasabah maupun calon nasabah yang bertanya terkait produk ini dan cukup banyak yang tertarik untuk membeli. Tentunya dengan perpanjangan masa penawaran ini, jadi lebih banyak yang dapat berpartisipasi,” kata Hayunaji ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (12/11).

Baca Juga: Masa penawaran SWR001 diperpanjang, ini sebabnya menurut analis

Lebih lanjut, Hayunaji mengungkapkan, SWR001 merupakan salah satu instrumen investasi sosial bukan hanya di dunia, tetapi juga investasi di akhirat kelak. 
Pasalnya, wakaf uang memberikan kesempatan untuk membantu sesama dalam program-program yang sudah disiapkan oleh Nadzir. Seperti beasiswa, program UMKM, pembangunan tempat ibadah, dsb. Selain itu turut membantu pemerintah dalam proyek infrastruktur untuk kemaslahatan umat serta sebagai bentuk ibadah.

Bank Muamalat mengaku menetapkan target untuk penjualan SWR001, namun Hayunaji tidak merinci besarannya. 

Hanya saja, dengan masa penawaran yang diperpanjang, ia berharap, Bank Muamalat bisa lebih banyak menggaet masyarakat. Dengan demikian bisa semakin mendekati target yang telah ditetapkan. 

“Kalau dari sisi pembeli, sebenarnya mayoritas berasal dari nasabah individu. Namun, jika memang ada nasabah institusi yang tertarik, instrumen ini juga dapat dibeli mereka,” tambah Hayunaji.

Dengan perpanjangan waktu, Hayunaji memastikan akan mengoptimalkan sosialisasi dan penawaran ke beberapa stakeholder terkait. 

Ia menyebut, bahwa kendala terbesar di lapangan selama ini adalah kurangnya sosialisasi terkait wakaf uang. Di satu sisi, kondisi pandemi juga turut mempengaruhi proses penjualan. 

Adapun, seri CWLS ritel pertama ini memiliki tenor dua tahun dengan tingkat imbalan bersifat tetap sebesar 5,5% per tahun. Nantinya, imbalan tersebut akan disalurkan ke kegiatan sosial yang memiliki dampak sosial dan ekonomi untuk masyarakat. Sementara ketika sudah jatuh tempo, uang pokok investor akan dikembalikan  

Pihak yang menyalurkan adalah Nazhir yang kredibel dan sudah ditunjuk Lembaga Keuangan Syariah-Penerima Wakaf Uang (LKSPWU) dan disetujui Badan Wakaf Indonesia (BWI) sebagai regulator dan pengawas Nazhir. Guna menjaga transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dan penyaluran dana imbalan SWR01, Nazhir diwajibkan membuat laporan ke BWI dan Kementerian Agama.

Selanjutnya: Pemerintah memperpanjang masa penawaran Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) seri SWR001

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×