kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

MI incar saham unggulan


Rabu, 16 Oktober 2013 / 10:37 WIB
MI incar saham unggulan
ILUSTRASI. Ilustrasi cara bayar PDAM online. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)


Reporter: Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kinerja sejumlah reksadana saham sektoral masih menjanjikan. Ini tak lepas dari kinerja saham sektor-sektor andalan bursa seperti konsumsi, properti, perdagangan dan infrastruktur yang masih cukup baik.

Berdasarkan data PT Infovesta Utama per 30 September, kinerja indeks sektoral yang terbaik masih berasal dari sektor konsumsi. Hingga kuartal III-2013, indeks sektor konsumsi mencetak kinerja 18,30% dari awal tahun. Menyusul saham sektor properti dengan return 17,60%.

Beberapa manajer investasi (MI) melihat peluang untuk membungkus sektor tersebut ke dalam produk reksadana sektoral. PT BNI Asset Management, misalnya, memiliki produk reksadana saham berlabel BNI-AM Dana Berkembang yang menitikberatkan pada saham sektor konsumsi, infrastruktur, perbankan, dan industri dasar. Sebagian portofolio ini juga dialokasikan pada saham sektor properti dan konstruksi.

Kadiv Investasi PT BNI Asset Management, Abdullah Umar Baswedan mengatakan,  untuk saham sektor konsumsi, BNI menempatkan dana pada saham  PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Sementara saham sektor infrastruktur antara lain PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Di sektor perbankan, produk ini memarkirkan aset di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Di sektor industri dasar, BNI mempercayakan pada saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Sementara di sektor konstruksi, dialokasikan ke saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). “Sektor-sektor andalan ini masih akan kami pertahankan dengan bobot besar,” ujar Abdullah.

Sepanjang September 2013, BNI-AM Dana Berkembang mencatatkan kinerja sebesar 2,30%. Kinerja ini mampu mengalahkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sebesar 2,15%.

PT CIMB Asset Principal Asset Management (CPAM) juga memiliki produk dengan aset dasar saham-saham sektoral, yakni CIMB Principal Indo Domestic Equity Fund. Produk. Produk yang meluncur 21 Maret 2013 ini mencatatkan kinerja positif sepanjang September 2013 sebesar 1,89%.    

Presiden Direktur PT CPAM, Reita Farianti menuturkan, aset dasar CIMB Principal Indo Domestic Equity Fund ditempatkan pada aset-aset yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi domestik Indonesia, seperti sektor konstruksi, properti, semen, otomotif, dan perbankan.

Adapun saham-saham yang menjadi pilihan produk ini antara lain UNVR, PT Gudang Garam Tbk (GGRM), JSMR dan BSDE. Reita menargetkan, return CIMB Principal Indo Domestic Equity Fund diharapkan dapat mencapai 15%-20% pada setahun mendatang.            

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×