kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski untung saat rupiah melemah, Sampoerna Agro (SGRO) berharap nilai tukar stabil


Rabu, 22 Juli 2020 / 19:26 WIB
Meski untung saat rupiah melemah, Sampoerna Agro (SGRO) berharap nilai tukar stabil
ILUSTRASI. Head of Investor Relations Sampoerna Agro, Michael Kesuma


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Head Investor Relations Sampoerna Agro (SGRO) Michael Kesuma mengatakan industri sawit diuntungkan dengan adanya depresiasi rupiah karena volume ekspor bisa saja meningkat, meskipun di sisi lain biaya produksi juga akan tambah mahal dengan adanya penguatan dolar AS. 

Namun saat ini yang lebih berdampak pada SGRO adalah membaiknya harga minyak sawit alias CPO lantaran jumlah pasokan yang berada di bawah ekspektasi pasar. 

Dus, SGRO akan memanfaatkan kondisi ini untuk meningkatkan kinerja. Michael menjelaskan tahun ini volume produksi dari kebun inti ditargetkan bisa tumbuh 5% dari tahun lalu. Adapun tahun lalu produksi CPO Sampoerna Agro mencapai 385.079 ton.

Baca Juga: Porsi pendapatan rupiah 10%-15%, pelemahan mata uang tak berefek signifikan pada PBRX

"Hal tersebut yang sedang pastikan apakah perlu dikaji ulang karena proses verifikasi prospek di semester dua ini sedang berjalan. Kalau dilihat tingkat penjualan kami fokuskan karena harga sedang bagus," jelasnya. 

Ke depan, Michael berharap nilai tukar dan harga komoditas bisa lebih stabil. Sebab meskipun rupiah melemah saat ini, penjualan akan tetap susah ditingkatkan apabila pasokan sedang sangat terbatas seperti apa yang terjadi pada saat ini.

Asal tahu saja, dalam satu bulan terakhir, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) melemah 3,53% ke level Rp 14.650 pada Rabu (22/7). 

Baca Juga: Analis: Pelemahan rupiah dan kenaikan harga CPO menguntungkan emiten perkebunan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×