kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski suku bunga turun, sektor properti masih hadapi tantangan virus corona


Minggu, 22 Maret 2020 / 13:20 WIB
Meski suku bunga turun, sektor properti masih hadapi tantangan virus corona
ILUSTRASI. Aktivitas pemasaran properti ikut terganggu lantaran konsumen mengurangi interaksi sosial.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Direktur PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) Olivia Surodjo juga mengungkapkan pada kondisi ini, penurunan suku bunga BI belum akan membantu penjualan properti. Lantaran konsumen saat ini juga tengah khawatir pada penyebaran Covid-19. “Karena pembelian properti pada saat ini bukan top of mind bagi banyak orang,” jelas Olivia.

Asal tahu saja, MTLA tahun ini akan membidik segmen menengah ke bawah untuk mencapai marketing sales. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, MTLA menetapkan target marketing sales tahun ini sebesar Rp 2,1 triliun. Target tersebut tak jauh berbeda dengan realisasi marketing sales 2019.

Baca Juga: Suku bunga BI turun, bagaimana prospek saham emiten semen?

Investor Relations Department Head PT Modernland Realty Tbk (MDLN) Eliza Saliman menambahkan penurunan suku bunga KPR saat ini belum terlalu terasa meskipun beberapa bank sudah menurunkan. Dus, kondisi penjualan di tahun ini tak akan berbeda jauh bila dibandingkan tahun lalu. Pada 2019, MDLN menargetkan marketing sales Rp 4,38 triliun, dengan nilai yang berhasil direalisasikan Rp 4,27 triliun.

Eliza juga menambahkan pemangkasan pertumbuhan ekonomi saat ini belum berdampak pada kinerja MDLN. Manajemen MDLN optimistis dengan strateginya tahun ini yang menyasar kelas menengah ke bawah yang mempunyai permintaan besar. Pasalnya konsumen mereka adalah end-user atau pengguna yang benar-benar membutuhkan rumah.

“Produk-produk MDLN saat ini memiliki positioning yang baik. Seperti di Jakarta Garden City yang mempunyai market captive tersendiri, dan juga Modernland Cilejit menyasar kelas menengah ke bawah yang memang mempunyai permintaan yang besar. Sehingga kami masih melakukan pemasaran yang agresif untuk produk kami.  Sejauh ini belum ada revisi marketing sales,” kata Eliza.

Baca Juga: Meski Harapan Mencuat, Risiko yang Dihadapi Industri Properti Masih Kuat

Eliza menambahkan, MDLN berharap omnibus law bisa segera disahkan dan dijalankan dengan baik sehingga bisa meningkatkan foreign direct investment (FDI). “Di sisi industrial, sampai saat ini masih baik dan kebanyakan pembeli berasal dari perusahaan lokal,” jelas Eliza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×