Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi melonggarnya kebijakan moneter The Federal Reserves di tahun depan menyelamatkan mata uang euro yang sejatinya masih dirundung sentimen negatif.
Pada Selasa (18/12) pukul 20.10 WIB, pasangan EUR/USD di Bloomberg tercatat menguat 0,27% ke level 1,1379.
Analis Finex Berjangka Nanang Wahyudi menilai, para pelaku pasar sedang mencermati pernyataan The Federal Reserves terkait kebijakan moneternya di tahun depan. Sebab, sejauh ini kenaikan suku bunga acuan AS tidak diimbangi oleh perbaikan data-data ekonomi secara signifikan.
Hal ini yang membuat The Fed kerap mendapat kritik dari berbagai pihak, termasuk Presiden Donald Trump.
Ditambah lagi, pasar saham AS juga tengah bergejolak pasca isu perlambatan ekonomi negara tersebut yang disinyalir disebabkan oleh efek perang dagang dengan China. “Kondisi ini membuat kenaikan suku bunga acuan AS nanti belum tentu membuat dollar AS menguat,” kata Nanang, Selasa (18/12).
Di sisi lain, euro sebenarnya masih diliputi sentimen negatif akibat memburuknya sejumlah data ekonomi di kawasan Eropa.
Data inflasi sektor konsumer Eropa tercatat hanya tumbuh 1,9% pada November atau meleset dari prediksi konsensus sebesar 2%. Selain itu, indeks iklim bisnis di Jerman yang dirilis hari ini hanya mencapai level 101,0. Angka ini juga tak sesuai prediksi para analis sebesar 101,8.
Hasil data tersebut bisa menjadi batu sandungan bagi euro jika hasil FOMC Minutes berbanding terbalik dengan proyeksi para pelaku pasar sebelumnya.
Berdasarkan analisis teknikal, pasangan EUR/USD bergerak di area MA13 dan MA26. Indikator stochastic mengalami kenaikan sementara MACD mendekati zona netral walau masih berada di area negatif.
Pasangan ini direkomendasikan buy on weakness oleh Nanang dengan support di level 1,3068 – 1,12762 – 1,12305 sementara resistance di level 1,13831 – 1,14288 – 1,14746.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News