Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga perusahaan Grup Bakrie, yakni PT. Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), dan PT Bumi Resources Minerals (BRMS) mencatat kinerja yang cukup baik di separuh pertama 2019. Ketiga perusahaan ini membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk.
BUMI misalnya, membukukan laba bersih di semester ini sebesar US$ 80,67 juta. Akan tetapi, angka ini turun 42,9% dari periode sebelumnya yang mencapai US$ 151,57 juta.
Turunnya laba bersih BUMI seiring dengan turunnya penjualan dan pendapatan usaha. Di semester ini, BUMI hanya mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar US$ 481,35 Juta. Jika dibandingkan semester lalu, pendapatan BUMI turun 14,15% dari yang sebelumnya sebesar US$ 560,72 juta.
Baca Juga: Semester I 2019, laba Bumi Resource (BUMI) anjlok 42,9%
Selanjutnya ada Bumi Resources Minerals (BRMS). Di paruh pertama 2019 BRMS berhasil meraup laba bersih sebesar US$ 932.697. Padahal di semester I 2019, BRMS mencatat kerugian sebesar US4 10,06 juta.
BRMS yang akhirnya mencetak laba ditengarai akibat naiknya pendapatan jasa. Pendapatan ini merupakan jasa penasehat pertambangan yang diberikan oleh perusahaan terhadap Bellridge Holdings Limited (Bellridge) dan pendapatan lainnya sebesar USD2,960,530 untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2019.
Baca Juga: Pendapatan naik, Bumi Resources Minerals (BRMS) membukukan laba di semester I
Terakhir adalah PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). Selama semester satu 2019, BNBR mampu mencatatkan laba bersih Rp 222,685 miliar. Padahal, di semester I emiten ini mencatat kerugian Rp 1,06 triliun.
Analis Jasa Capital Utma Chris Apriliony mengatakan meski ketiga perusahaan ini membukukan laba, namun investor perlu memperhatikan aspek lain. “Perlu diperhatikan mengenai utang perusahaan serta kepemilikan saham dari perusahaan tersebut,” ujar Chris.
Chris menyebut, saat ini BUMI sudah 80% dikuasai oleh publik. “Begitu juga dengan BNBR dan BRMS dimana pemegang sahamnya juga perusahaan yang memberikan utang kepada grup Bakrie,” lanjut Chris.
Akibatnya, investor cenderung skeptis dengan perusahaan Grup Bakrie. Terlebih secara teknikal perusahaan-perusahaan tersebut sedang dalam masa downtrend.
Baca Juga: Rugi sejak 2012, Bakrie & Brothers (BNBR) akhirnya cetak untung di semester I 2019
Chris menyarankan agar investor mengecek secara teliti sebelum berinvestasi. Ia pun menyarankan agar investor wait and see hingga perusahaan tersebut keluar dari tren yang menurun.
Pada perdagangan hari ini, BUMI ditutup melemah 0,92% ke level Rp 108 per saham. Sementara BNBR dan BRMS kompak diam di tempat di level Rp 50 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News