Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjadi salah satu badan usaha milik Negara (BUMN) yang berencana membagikan dividen untuk tahun buku 2019. Emiten pelat merah ini akan mengupayakan besaran rasio dividen tahun buku 2019 sama dengan tahun2018, yakni di kisaran 75%.
Meski demikian, investor tetap harus waspada terhadap saham-saham yang akan membagikan dividen, termasuk saham PTBA. Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, biasanya jika ada emiten yang akan membagikan dividen yang menarik menurut investor, maka saham tersebut akan diburu hingga cum date.
Setelah itu, barulah biasanya investor akan kembali melepas kepemilikan saham tersebut. “Nantinya pun PTBA kemungkinan juga akan seperti itu,” ujar Reza kepada Kontan.co.id, Kamis (7/5). Di sisi lain, investor juga harus melihat sentimen yang berkaitan dengan emiten tersebut.
Baca Juga: Per Mei 2020, masih banyak emiten BUMN yang belum memutuskan dividen
Menurut Reza, belum pulihnya sektor komoditas batubara tentunya membuat saham-saham di sektor ini menjadi kurang menarik, meskipun dari sisi kinerja masih bisa bertahan. Saran Reza, sebaiknya investor memanfaatkan momentum dalam melakukan trading.
Ketika harga komoditas bergerak menguat, maka bisa investor bisa mempertimbangkan untuk melakukan trading jangka pendek di saham-saham sektor tambang batubara, termasuk PTBA. Begitu turun, maka bisa dipertimbangkan untuk ambil untung (profit taking).
Baca Juga: Indika Energy (INDY) antisipasi tren penurunan harga batubara di kuartal II-2020
Reza cenderung memilih sektor perbankan sebagai sektor yang defensif di tengah situasi pandemi saat ini. Adapun saham emiten perbankan pelat merah yang bisa dicermati antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Selain itu, investor bisa mencermati saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF), emiten BUMN yang bergerak di bidang farmasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News