kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Per Mei 2020, masih banyak emiten BUMN yang belum memutuskan dividen


Kamis, 07 Mei 2020 / 17:44 WIB
Per Mei 2020, masih banyak emiten BUMN yang belum memutuskan dividen
ILUSTRASI. Hanya perbankan pelat merah yang telah menentukan dan memberi dividen ke pemegang saham.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga Mei 2020, masih belum banyak emiten badan usaha milik negara (BUMN) yang menebar berkah dividen. Tercatat, hanya perbankan pelat merah yang telah menentukan dan memberi dividen ke pemegang saham.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) misalnya, membagikan dividen total Rp 20,63 triliun kepada para pemegang saham atau setara dengan 60% dari laba tahun buku 2019. Pemegang saham BBRI pun telah menerima berkah dividen pada 18 Maret 2020 kemarin.

Di sisi lain, ada beberapa emiten pelat merah yang mencatatkan kinerja kurang prima sepanjang 2019. Kebanyakan merupakan emiten yang bergelut di bidang energi dan pertambangan, sebut saja PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang sama-sama mencatatkan penurunan laba. Sementara PT Timah Tbk (TINS) justru membukukan kerugian.

Baca Juga: Siap-siap menadah untung, ini proyeksi dividen Bukit Asam (PTBA)

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menilai turunnya laba sejumlah emiten BUMN pada 2019 tidak lepas dari perkembangan ekonomi 2019 yang belum kunjung membaik seiring adanya imbas perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China.

Namun, khusus untuk emiten energi dan pertambangan seperti TINS, ANTM, PTBA, dan juga PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), menghadapi kondisi yang sama, dimana terjadi penurunan harga komoditas yang turut berpengaruh pada kinerja mereka.

Lebih lanjut, Reza menilai keputusan pembagian dividen dikembalikan pada kebijakan manajemen masing-masing emiten.Tentunya pembagian dividen ini diupayakan agar tidak sampai mengganggu belanja modal (capex) atau keperluan internal emiten.

“Jika emiten melihat saat ini belum diperlukan untuk ekspansi, maka alokasi dana bisa disalurkan untuk pembagian dividen yang tujuannya mengoptimalisasi nilai pemegang saham,” ujar Reza kepada Kontan.co.id, Kamis (7/5).

Baca Juga: Setoran dividen BUMN diproyeksi turun di 2020, ini kata analis

PTBA merupakan salah satu emiten yang mengonfirmasi akan menebar deviden untuk tahun buku 2019. Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Hadis Surya Palapa mengatakan PTBA masih akan mengupayakan besaran rasio pembayaran dividen tahun buku 2019 sama dengan besaran rasio dividen untuk tahun buku 2018, yakni sebesar 75%. Keputusan ini akan diambil pada RUPS bulan depan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Tumiyana mengatakan keputusan pembagian dividen ada pada keputusan pemegang saham. Meski demikian, ia menjamin likuiditas internal WIKA masih terjaga dan mampu bertahan hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×