Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen pandemi corona masih kuat mempengaruhi perdagangan bursa berjangka. Namun tidak semua komoditas berjangka mengalami penurunan harga akibat sentimen Covid-19. Analis memproyeksikan, kontrak forex, minyak, dan emas masih menarik untuk diperdagangkan.
Isa Djohari Vice President Research And Development Indonesia Commodity And Derivatives Exchange (ICDX) mengatakan tidak semua komoditas berjangka harganya menurun saat gejolak Covid-19 melanda. Namun, bagaimanapun sentimen tersebut mempengaruhi supply dan demand pasar komoditas.
Baca Juga: Harga minyak berjangka WTI kembali positif, analis tetap perkirakan minyak bearish
Salah satu komoditas yang harganya turun adalah minyak bumi. Isa melihat dengan berbagai pembatasan aktivitas dan mobilisasi akibat pandemi korona, maka penggunaan bahan bakar menurun dan permintaan minyak bumi pun ikut menurun.
Namun , di sisi lain masih ada harga komoditas lain yang naik, seperti harga gandum.
"Kondisi perdagangan berjangka di tengah penyebaran Covid-19 tidak mengakibatkan sentimen negatif, tetapi memang membuat supply dan demand bergejolak," kata Isa, Senin (21/4).
Meski begitu, transaksi di perdagangan kontrak berjangka tetap menarik, karena pelaku pasar masih berpeluang untuk mendapatkan keuntungan baik saat harga naik maupun saat harga turun.
"Gejolak yang terjadi secara umum menimbulkan adanya peluang yang lebih banyak yang bisa dimanfaatkan pelaku pasar," kata Isa.
Baca Juga: Amblas! Harga Minyak Diperdagangkan di Teritori Negatif
Adapun sejumlah kontrak yang mengalami kenaikan volume perdagangan saat ini dan jadi semakin menarik untuk diperdagangkan adalah kontrak forex, minyak, dan emas.
Namun, Isa mengingatkan dalam pergerakan harga, bagaimanapun pasti ada 50% pelaku pasar yang profit dan 50% pelaku pasar yang rugi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News