Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Waktu perdagangan pekan depan tidak efektif karena terpotong libur Natal. Meskipun begitu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan menguat.
"Pekan depan ada potensi menguat, tapi kami perkirakan volume akan lebih tipis karena hari trading terbatas," kata Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (20/12).
Asal tahu saja, berdasar data RTI business, pada pekan sebelumnya IHSG mencatatkan penguatan hingga 1,40% dalam sepekan. Adapun sejak awal tahun hingga akhir pekan lalu, IHSG juga tercatat menguat 1,45%.
Lebih lanjut Dessy menjelaskan, pekan ini IHSG akan menguat didorong oleh aksi beli asing yang tinggi karena periode window dressing. Berdasar RTI Business, selama sebulan terkahir aksi beli asing tercatat Rp 3,94 triliun. Bahkan, sepekan terakhir investor asing mencatatkan aksi beli hingga Rp 5,89 triliun.
Baca Juga: IHSG rebound 0,55% ke level 6.284,37 di perdagangan Jumat (20/12), ini faktornya
Meskipun IHSG diproyeksi masih akan menguat pekan depan, Dessy melihat saat ini bukan momentum yang tepat untuk melakukan trading. Momentum yang tepat justru bulan November yang lalu ketika pasar sedang turun. Menurutnya, pada saat itu investor bisa secara selektif memilih saham dengan fundamental yang baik untuk berinvestasi.
Akan tetapi, untuk investor yang ingin melakukan trading di sisa tahun ini, Dessy menyarankan untuk mengamati saham emiten perbankan dan emiten crude palm oil (CPO).
"Untuk saat ini kami masih melihat pergerakan positif pada saham-saham perbankan dan CPO sehingga masih bisa layak untuk di koleksi pada waktu yang terbatas menjelang akhir tahun ini," katanya.
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan secara historis selama lima tahun terakhir, IHSG selalu bergerak positif menjelang momentum natal.
Pergerakan IHSG yang positif pekan depan juga didorong oleh efek window dressing dan perkembangan pertemuan kesepakatan tahap pertama antara Amerika Serikat dan China yang berakhir positif.
"Dapat dimanfaatkan untuk melakukan pembelian saham-saham pilihan," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (20/12).
Baca Juga: Ambles 9,33% sejak awal tahun, saham indeks manufaktur ini masih layak dikoleksi
Lebih lanjut ia menjelaskan, langkah tersebut dapat diambil karena ada momentum window dressing yang dapat dimanfaatkan hingga bulan Februari tahun depan.
Sebelumnya, Herditya menyampaikan beberapa saham pilihan di sisa tahun ini seperti saham perbankan BBRI dan BBNI. Selain perbankan, disarankan pula sektor telekomunikasi seperti TLKM dan sektor rokok seperti HMSP.
Dessy memproyeksikan pergerakan IHSG cenderung positif dengan rentang level yang berada pada kisaran 6.200 hingga 6.350. Herditya juga memprediksi IHSG pekan ini akan cenderung menguat dengan support pada area 6.210 dan resisten pada area 6.350.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News