Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat dibuka menguat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok ke zona merah pada perdagangan Selasa (16/5). IHSG ditutup melemah 0,52% ke posisi 6.676,56.
Analis Ekuator Swarna Sekuritas David Sutyanto melihat, penurunan nilai ekspor Indonesia menjadi katalis negatif bagi pasar saham. Merujuk data BPS, Nilai ekspor Indonesia April 2023 tercatat US$ 19,29 miliar. Ekspor turun 17,62% dibandingkan bulan Maret, dan anjlok 29,4% dibanding April 2022.
Penurunan nilai ekspor terseret merosotnya harga komoditas serta pelemahan permintaan sejumlah komoditas, akibat dari perlambatan ekonomi global. "Sehingga menjadi sentimen negatif di pasar dan mendorong pergerakan IHSG ke zona pelemahan," kata David kepada Kontan.co.id, Selasa (16/5).
Tak hanya ekspor, nilai impor Indonesia April 2023 juga mengalami penurunan ke posisi US$ 15,35 miliar. Nilai impor turun 25,45% secara bulanan, dan menyusut 22,32% dibandingkan April 2022.
Baca Juga: Harga Saham GOTO Menguat, BRIS Anjlok di Perdagangan Bursa Selasa (16/5)
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengamati, penurunan signifikan nilai ekspor dan impor itu tampak memvalidasi indikasi penurunan permintaan global. Terutama dari China pada periode April 2023.
"Sektor-sektor yang berkaitan erat dengan ekspor kemungkinan masih mengalami tekanan untuk beberapa waktu ke depan," imbuh Rio.
Analis RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menambahkan, mata uang rupiah yang kembali melemah turut menambah tekanan pada IHSG. Hanya saja, berlanjutnya pembahasan tentang potensi debt ceiling crisis di parlemen Amerika Serikat, ditaksir bakal menjadi katalis yang sedikit mengurangi tekanan pada rupiah.
Hal tersebut dapat berdampak positif bagi IHSG yang sudah turun dengan posisi oversold. Dus, Wafi pun memprediksi IHSG Rabu (17/5) berpeluang mengalami bullish dengan pergerakan di area 6.650-6.725.
Baca Juga: IHSG Turun 0,52% ke 6.676 Pada Selasa (16/5), BRIS, SCMA, EMTK Top Losers LQ45
Sementara itu, Research Analyst Reliance Sekuritas, Lukman Hakim memandang pelaku pasar masih akan menunggu kebijakan terkait suku bunga acuan dalam Rapat Dewa Gubernur (RDG) pekan depan.
Lukman melihat IHSG masih berada pada trend penurunan. Belum adanya rilis data ekonomi yang signifikan dari dalam negeri membuat Lukman memprediksi IHSG akan cenderung kembali melemah dengan rentang 6.635-6.705.
Sedangkan hitungan Rio, IHSG Rabu akan bergerak pada area support 6.560 dan resistance di 6.700. Pelaku pasar dapat mencermati peluang buy on support pada sejumlah saham, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
Baca Juga: Emiten Grup Saratoga-Boy Thohir Kompak Gelar Buyback, Ada ADRO, MDKA, SRTG, PALM
Lukman menyodorkan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) untuk dapat dicermati pada perdagangan Rabu.
Sementara Wafi merekomendasikan saham BBCA, TLKM, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News