kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meramal nasib IHSG jelang pengumuman hasil pemilu 2019


Senin, 20 Mei 2019 / 06:10 WIB
Meramal nasib IHSG jelang pengumuman hasil pemilu 2019


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan ini menjadi pekan yang dinanti-nanti oleh masyarakat. Pasalnya, Rabu (22/5) Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan hasil Pemilu bulan lalu.

Tak hanya masyarakat umum, pasar saham juga tidak mau ketinggalan untuk merespon hasil Pemilu. Kepala Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, indeks saham seperti akan sedikit tertahan.

"Hal ini dikarenakan menunggu kepastian setelah quick count (perhitungan cepat). Tapi saat ini yang menjadi sorotan pelaku pasar atas hal ini adalah respons rakyat," jelas dia kepada Kontan.co.id, Minggu (19/5).

Belum lagi, saat ini masih ada perselisihan mengenai perhitungan cepat karena diduga ada kecurangan. Meski begitu, analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, pasar saham tidak terlalu reaktif terhadap isu 22 Mei nanti.

Sebab menurutnya, pasar saham saat ini cenderung dipengaruhi oleh efek eksternal seperti melambatnya ekonomi global dan perang dagang US-China yang kembali memanas. "Hanya itulah yang mempengaruhi pergerakan IHSG," lanjut Nafan kepada Kontan.co.id.

Sementara, untuk isu politik ia berpendapat tidak terlalu berdampak. "Buktinya stabilitas politik dan keamanan benar-benar di-maintain secara efektif oleh para elite politik," tambah dia.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee juga menyatakan, sebetulnya Pemilu ini direspon pasar lebih dahulu. Sehingga, pada 22 Mei nanti seharusnya pasar tidak terlalu bereaksi banyak.

"Karena sudah banyak demo yang terjadi tapi cenderung berakhir damai," kelas Hans kepada Kontan.co.id.

Maka itu, ia berpendapat indeks saham dalam negeri ini cenderung merespon sentimen eksternal lantaran menanti perkembangan perang dagang antara AS dan Tiongkok.

"Usai AS memberikan sanksi kepada Huawei setidaknya pasti akan ada aksi balasan dari Tiongkok," katanya. Sementara untuk dalam negeri, pasar merespon data current account defisit dan neraca dagang yang masih negatif.

Begitu juga dengan rupiah, menurut dia, pergerakan rupiah yang melemah lantaran efek pembagian dividen dan perang dagang.

Setidaknya, Hans memprediksi IHSG di pekan depan bisa rebound di kisaran 5.750-6.009 dan rupiah masih akan melemah 14.330-12.660.

Kemudian, Nafan menduga pekan depan IHSG masih melemah di 3.730-6.010 dan William juga menargetkan indeks masih terkoreksi di 6.800 - 7.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×