Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Wajah bursa Asia tampak beragam pada transaksi Rabu (28/10). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.16 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1%.
Indeks Topix Jepang naik 0,2%, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,1%, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,3%, dan indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,1%.
Penurunan paling dalam terjadi pada sektor industri bahan dasar, pertambangan dan energi. Sektor energi, misalnya, sepanjang tahun ini sudah merosot 18%.
Pergerakan bursa Asia dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Pertama, posisi dollar menguat terhadap euro dan aussie. Aussie kok setelah tingkat inflasi Australia berada di bawah estimasi.
Kedua, pergerakan harga komoditas yang positif. Misalnya saja, harga minyak West Texas Intermediate merangkak naik setelah menyentuh level terendah sejak 28 Agustus lalu. Selain itu, harga kontrak gas alam juga rebound setelah anjlok di bawah US$ 2 untuk kali pertama sejak 2012.
Ketiga, pelaku pasar melakukan aksi wait and see menjelang pengumuman kebijakan The Federal Reserve pada hari ini. Keempat, musim rilis kinerja emiten.
"Saya rasa the Fed tidak akan mengambil risiko dengan memperketat kebijakannya tahun ini. Pasar terlihat diam di tempat, namun kita masih memiliki dana tunai. Jika pasar bergerak turun, kita akan menggunakan hal itu sebagai kesempatan untuk membeli. Saat ini, kami juga melihat adanya tekanan terkait rilis kinerja emiten," papar Nader Naeimi, head of dynamic asset allocation AMP Capital Investors Ltd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News