kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menunggu OPEC, hanya minyak WTI melemah


Kamis, 02 Juni 2016 / 14:14 WIB
Menunggu OPEC, hanya minyak WTI melemah


Reporter: Namira Daufina | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Harga minyak masih terus koreksi pasca spekulasi pasar mengenai hasil pertemuan OPEC di Wina, Austria yang sedang berlangsung hari ini.

Mengutip Bloomberg, Kamis (2/6) pukul 13.05 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Juli 2016 di New York Mercantile Exchange turun 0,16% ke level US$ 48,93 per barel dibanding hari sebelumnya.

Sampai saat ini pasar masih menebak seperti apa langkah lanjutan yang akan diambil OPEC mengenai produksi. Tekanan datang setelah Menteri Minyak Iran, Bijan Namdar Zanganeh menyampaikan pendapatnya bahwa pengurangan produksi tidak akan memberikan keuntungan apapun bagi Negara Teluk Persia.

Iran merupakan salah satu produsen yang menyumbangkan pasokan minyak besar bagi OPEC. Hingga Mei 2016 Iran memproduksi sekitar 3,8 juta barel per hari dan pada Juni 2016 mengejar target 4 juta barel per hari. Jelas ini menimbulkan kekhawatiran banjir pasokan yang tidak akan surut bagi para pelaku pasar.

“Ada ekspektasi secara umum bahwa tidak akan ada perubahan strategi OPEC. Belum ada alasan yang masuk akal bagi produsen seperti Arab Saudi untuk merubah langkah mereka,” ujar Ric Spooner, Chief Analyst CMC Markets, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (2/6).

Selain itu beban bagi harga minyak mentah WTI juga datang dari laporan American Petroleum Institute (API). Mencatatkan terjadinya kenaikan stok minyak AS mingguan sebesar 2,35 juta barel dibanding pekan sebelumnya. Hanya memang pasar masih menanti laporan stok mingguan Energy Information Administration (EIA) yang akan rilis malam nanti. Diprediksi cadangan minyak AS masih akan menyusut 2,7 juta barel namun memang jumlah penyusutannya lebih kecil dibanding pekan lalu yang mencapai 4,2 juta barel.

Yulia Safrina, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan sampai ada hasil dari pertemuan OPEC nanti, harga masih akan dalam tekanan turun. Semua fokus pasar tertuju pada langkah OPEC selanjutnya.

“Ada dua kemungkinan, jika OPEC pangkas produksi harga bisa naik ke titik US$ 50 per barel namun jika sebaliknya bisa koreksi hingga ke US$ 45 per barel,” ramal Yulia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×