Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada pekan ketiga Desember 2019, Bursa Efek Indonesia (BEI) membukukan perdagangan yang positif. Rata-rata nilai transaksi meningkat 30,56% dari penutupan pekan sebelumnya, menjadi Rp 9,5 triliun dari Rp 7,27 triliun.
Sementara itu, rata-rata volume transaksi juga meningkat menjadi 57,08% menjadi 15,32 miliar unit saham dari pekan sebelumnya 9,75 miliar unit saham.
Peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi. Pekan ke tiga ini rata-rata frekuensi transaksi naik 4,49% menjadi sebanyak 495.538 kali. Sebelumnya rata-rata frekuensi hanya tercatat dari 474.227 kali transaksi pada penutupan pekan sebelumnya.
Baca Juga: Jelang libur Natal, investor bisa cermati saham-saham murah
Penguatan juga ditunjukkan oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 1,40% menjadi 6.284,37 dari penutupan pekan sebelumnya yang berada di level 6.197,31.
" Mengikuti IHSG, nilai kapitalisasi pasar juga mengalami kenaikan sebesar 1,54%," kata Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono dalam keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Minggu (22/12).
Pada pekan sebelumnya nilai kapitalisasi pasar tercatat Rp 7.126,70 triliun menjadi Rp 7.246,94 triliun.
Sementara itu, sejak awal tahun hingga Jumat (20/12) investor asing masih mencatatkan beli bersih sebesar Rp 47,82 triliun. Adapun pada perdagangan Jumat, investor asing masih mencatatkan beli bersih sebesar Rp2,79 triliun.
Asal tahu saja, pada pekan ke tiga ada dua emiten yang resmi melantai di bursa yakni PT Putra Mandiri Jembar Tbk (PMJS) dan PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID).
Baca Juga: Pasar menanti kesepakatan perang dagang AS dan China, IHSG berpeluang konsolidasi
Adapun PMJS bergerak pada sektor Trade, Services & Investment dengan subsektor Wholesale (durable & Non-durable Goods). Sementara UCID bergerak pada sektor Miscellaneous Industry dengan subsektor Textile, Garment.
Selain pencatatan emiten, dalam sepekan terdapat beberapa pencatatan obligasi. Di antaranya, Obligasi Berkelanjutan I Indonesia Infrastructure Finance Tahap I Tahun 2019 yang diterbitkan oleh PT Indonesia Infrastructure Finance mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1.500.000.000.000.
Ada pula Obligasi Berkelanjutan III Bank CIMB Niaga Tahap I Tahun 2019 dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga Tahap I Tahun 2019 yang diterbitkan oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mulai dicatatkan di BEI dengan jumlah dana Obligasi sebesar Rp1.823.000.000.000
Tidak ketinggalan, Obligasi Berkelanjutan I Hartadinata Abadi Tahap I Tahun 2019 yang diterbitkan oleh PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp600.000.000.000.
Baca Juga: Ini penyebab anjloknya kinerja indeks sektor manufaktur sejak awal tahun
Terakhir, ada Obligasi Berkelanjutan I Barito Pacific Tahap I Tahun 2019 yang diterbitkan oleh PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan nilai nominal sebesar Rp750.000.000.000.
Asal tahu saja, dengan tambahan pencatatan di atas, total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2019 adalah 101 Emisi dari 53 Emiten senilai Rp119,81 Triliun.
Baca Juga: IHSG Senin (23/12) diproyeksi masih melanjutkan penguatan
Dengan demikian, total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 432 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 448,59 triliun dan US$ 47,5 juta, diterbitkan oleh 118 Emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 99 seri dengan nilai nominal Rp 2.765,24 triliun dan US$ 400 juta. EBA sebanyak 11 emisi senilai Rp 10,33 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News