Reporter: Akhmad Suryahadi, Dityasa H Forddanta, Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto
Sejauh ini, semua sektor di bursa saham masih kompak menguat. Namun, selama periode Desember tahun-tahun sebelumnya lebih bervariasi.
Meski begitu, ritme IHSG secara keseluruhan seirama. Indeks selalu positif di Desember selama sepuluh tahun terakhir.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham LSIP, GGRM, dan BBTN untuk hari ini
Hariyanto mengamini hal tersebut. Tren ini selalu berulang selama sepuluh tahun terakhir, bahkan dalam kondisi investor asing yang selalu memasang posisi jual.
"Kami mengaitkan tren IHSG setiap Desember dengan adanya upaya window dressing," jelas Hariyanto.
Dia optimistis IHSG di Desember tahun ini bakal finish pada tren yang sama. Alasan fundamental untuk mencapai hal ini menurut Hariyanto juga bukan hanya berasal dari dalam negeri.
"PMI China menguat dalam ritme tercepat sejak Desember 2016," tambahnya.
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Siap-Siap Window Dressing
Dengan kondisi tersebut, Hariyanto memperkirakan IHSG hingga akhir tahun ini bakal finish di level 6.250.
Sementara, Alfred memperkirakan IHSG bakal ditutup pada level 6.300 hingga akhir tahun ini. Target ini sudah mempertimbangkan kondisi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Tensi perang dagang antara Beijing dengan Washington semakin memanas. Belum lama ini, Presiden AS Donald Trump mengeluarkan pernyataan manuver yang mengisyaratkan penundaan perjanjian perang dagang hingga Pemilihan Presiden (Pilpres) AS pada November 2020 mendatang.