kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menilik Arah Bursa dan Saham Pilihan pada Pekan Terakhir Bulan Mei


Minggu, 26 Mei 2024 / 20:08 WIB
Menilik Arah Bursa dan Saham Pilihan pada Pekan Terakhir Bulan Mei
ILUSTRASI. Papan digital perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (23/4/2024). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/23/04/2024


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi

Sementara, sentimen negatif berasal dari beberapa saham big caps yang harganya jatuh setelah membagikan dividen. 

“Hal ini diperkirakan akan ikut menekan IHSG di pekan terakhir Mei,” tuturnya.

Daniel melihat, pelemahan di akhir Mei ini masih akan berlanjut sampai bulan Juni. IHSG berpotensi melemah ke level 6.880 - 6.900 di bulan Juni nanti. 

“Investor bisa wait dan see dulu sampai terjadi inflow dana asing kembali,” ungkapnya.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguat, Cermati Rekomendasi Saham untuk Pekan Terakhir Mei

Sektor poultry dan consumer masih menarik di tengah koreksi IHSG pada pekan terakhir bulan Mei. Alasannya, kinerja dari emiten poultry di kuartal I 2024 masih bagus dan diperkirakan akan berlanjut di kuartal II.

“Ini mengingat harga komoditas jagung yang masih cukup rendah hingga saat ini,” paparnya.

Daniel pun merekomendasikan beli untuk JPFA, CPIN, dan UNVR dengan target harga masing-masing Rp 1.600 per saham, Rp 5.600 per saham, dan Rp 3.300 per saham.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, sektor yang menekan pergerakan IHSG di pekan lalu adalah sektor keuangan, transportasi dan logistik, serta konsumer siklikal.

Pada pekan depan, pasar memang tengah menanti rilis data US Core PCE yang diperkirakan akan melandai ke 2,75% year on year (YoY).

“Dengan melandainya tren inflasi di AS, diharapkan akan membuat pernyataan dari pejabat The Fed tidak menimbulkan hawkish bias terhadap pasar,” ujarnya kepada Kontan, Minggu (26/5).

Terkait aliran dana asing, investor dilihat tengah memindahkan dana mereka ke safe haven, seperti emas. Di sisi lain, penguatan dolar AS juga membuat investor asing keluar dari pasar domestik.

Baca Juga: SimInvest: IHSG Berpotensi Sentuh 7.800 Jika Ekonomi Mampu Tumbuh 5,2%

“Di bulan ini fenomena sell in may and go away terjadi di awal Mei, tetapi membaik dan kinerja IHSG tercatat hijau dalam sebulan terakhir ini,” ungkapnya.

Nafan melihat, pergerakan IHSG akan bergerak menurun secara terbatas (limited downside). Perkiraannya, IHSG bakal bergerak di level support 7.175 & 7.128 dan resistance 7.252 & 7.299.

Investor bisa memperhatikan saham BMRI, CPIN, ISAT, MTEL, dan UNTR pada pekan ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×