kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengurangi kredit PNS, BJBR pacu sektor mikro


Kamis, 09 Februari 2012 / 07:45 WIB
Mengurangi kredit PNS, BJBR pacu sektor mikro
ILUSTRASI. Kemarin naik, simak rekomendasi saham ANTM dan INCO untuk hari ini Jumat (18/2)k. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Revi Yohana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Demi mengerek kredit mikro, PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR) melancarkan berbagai strategi pada tahun ini. Misalnya, BJBR menyiapkan dana Rp 50 miliar untuk mengakuisisi 10 bank perkreditan rakyat (BPR).

Aksi korporasi ini dilakukan bertahap, yakni mengakuisisi tiga BPR di Garut, Cianjur, dan Subang pada Maret 2012. Tujuh BPR lainnya akan menyusul. Akuisisi ini diharapkan menunjang strategi BJBR mengembangkan kredit usaha kecil dan menengah (UKM).

Tak hanya akuisisi, untuk menembus pasar mikro, BJBR memulai program Waroeng BJB pada Januari lalu. Ini adalah program penyaluran kredit di bawah Rp 50 juta.

Waroeng BJB berlokasi di kantor-kantor cabang perusahaan, sehingga tak menghabiskan investasi besar. BJBR menargetkan, tahun ini mampu membuka 400 gerai. Di Januari 2012 saja, telah berdiri 200 Waroeng BJB.

Di awal-awal peluncuran, BJBR mengklaim telah menyalurkan Rp 165 miliar untuk nasabah Waroeng BJB. Memang, BJBR menargetkan kredit mikro tumbuh 100% di tahun ini. Sepanjang 2011, kredit mikro BJBR mencapai Rp 3 triliun, setara 11,11% dari total portofolio kredit yang mencapai Rp 27 triliun.

Di tahun ini, BJBR berharap dapat mengerek kredit mikro menjadi Rp 6 triliun. "BJBR mulai melebarkan sayapnya menuju bank nasional," ujar Syaiful Adrian, analis Ciptadana Securities, kemarin (8/2).

Syaiful melihat, kredit BJBR yang selama ini mengalir ke pegawai negeri sipil (PNS) mulai memasuki titik jenuh. Menurut dia, sebanyak 70% kredit BJBR berasal dari PNS. Adapun, 90% PNS di wilayah Jawa Barat dan Banten telah menjadi nasabah BJBR.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Joseph Pangaribuan, menambahkan, "Dengan moratorium PNS, penambahan PNS mulai terbatas," ujar dia.
Joseph menilai, rencana BJBR menggarap pasar UKM merupakan upaya meningkatkan bunga kredit. Dia bilang, bunga kredit sektor UKM lebih tinggi daripada bunga kredit PNS.

Tantangan BJBR

Analis Kim Eng Securities Rahmi Marina, dalam risetnya, memperkirakan, di tahun ini kucuran kredit BJBR ke sektor mikro akan meningkat. Dia memperkirakan, sektor kredit mikro mampu mencapai Rp 5,89 triliun atau menyumbang 16,97% dari estimasi total kredit BJBR tahun ini senilai Rp 34,70 triliun.

Namun, Syaiful menilai, tantangan sektor mikro juga besar. Ancaman kredit macet di sektor ini masih lebih besar ketimbang kredit PNS.

Dari sisi likuiditas, Syaiful menilai, BJBR merupakan bank paling likuid kedua setelah BBCA. Ini terlihat dari capital adequacy ratio (CAR) emiten ini yang tinggi disertai loan to deposit ratio (LDR) yang juga tinggi. Hingga kuartal ketiga tahun lalu, CAR BJBR adalah yang tertinggi di antara bank lainnya, yakni 18,8%, dengan LDR 67,7%.

Joseph memperkirakan, BJBR pada tahun ini mampu membukukan pendapatan senilai Rp 3,28 triliun dengan laba bersih Rp 1,39 triliun.
Ketiga analis merekomendasikan beli saham BJBR. Syaiful menargetkan Rp 1.500 per saham, Joseph memasang angka Rp 1.450, sementara Rahmi memberi target harga Rp 1.300 per saham.

Kemarin, harga saham BJBR naik 2,75% menjadi Rp 1.120 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×