kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengukur tenaga IHSG pekan depan, masih bisa menguat?


Minggu, 25 Oktober 2020 / 09:30 WIB
Mengukur tenaga IHSG pekan depan, masih bisa menguat?
ILUSTRASI. Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menutup pekan ketiga Oktober 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,40% ke level 5.122,19 pada Jumat (23/10). Sepanjang pekan ini, IHSG hanya naik tipis 0,17%. Untuk pekan depan, IHSG diprediksi akan bergerak sideways.

Meski demikian, arus dana investor asing masih terus meninggalkan pasar saham tanah air. Dalam sepekan, jumlah jual bersih (net sell) asing di semua pasar mencapai Rp 989,94 miliar. Alhasil, sejak awal tahun, dana asing yang kabur dari pasar saham mencapai Rp 53,36 triliun di seluruh pasar.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana membeberkan, dalam sepekan ini ada sejumlah faktor yang mempengaruhi IHSG dan emiten-emiten bursa. Salah satunya adalah negosiasi stimulus fiskal untuk penanggulangan Covid-19 yang masih berjalan alot di Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Masih banyak yang antre, aksi IPO bakal ramai di akhir tahun

Selain itu, berita kenaikan cukai rokok yang diusulkan oleh Badan Kesehatan Dunia alias World Health Organization (WHO) yang sedang dalam pembahasan oleh Kementerian Keuangan juga menekan sejumlah saham rokok berkapitalisasi besar.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan memastikan tarif cukai rokok pada 2021 akan naik. Kabar yang berembus, pemerintah akan menaikkan cukai hasil tembakau (CHT) sebesar 17% untuk tahun depan. “Pasar juga menunggu rilis gross domestic product (GDP) kuartal ketiga Indonesia di awal November,” kata Herditya kepada Kontan.co.id, Jumat (23/10).

Hasil dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga ini pun akan berada di zona negatif. Kementerian Keuangan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi memang akan membaik dibanding kuartal kedua. Hanya saja, pertumbuhannya masih di angka negatif yakni di kisaran -2,9% hingga -1,0%.

Baca Juga: IHSG naik tipis 0,17% dalam sepekan, diprediksi sideway dan melemah pekan depan

Untuk sepekan ke depan, MNC Sekuritas memperkirakan IHSG masih bergerak sideways dengan kecenderungan terkoreksi. Rentang pergerakan IHSG sepekan ke depan berada di level 5.050-5.130.

Selanjutnya: Perkembangan kasus corona hingga pertumbuhan FDI menyetir gerak IHSG pekan ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×