Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam sepekan indeks dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis atau 0,55% menjadi 98,78 dari pekan sebelumnya pada level 98,23. Beriringan, harga emas dunia dalam sepekan tercatat naik menjadi 1.958 dollar AS per troy ounce pada Jumat (25/3).
Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo menilai bahwa kekhawatiran inflasi masih menjadi penyebab utama bagi kenaikan harga emas pekan ini.
Panasnya inflasi yang disebabkan oleh konflik Rusia-Ukraina membawa harga energi dan komoditas menguat kembali, dengan tidak adanya titik terang dalam diplomasi politik pekan lalu. "Dolar dan emas masing-masing diuntungkan karena statusnya sebagai safe haven," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (25/3).
Baca Juga: Harga Emas Antam Tak Bergerak di Level Rp 999.000 Per Gram Pada Hari Ini (27/3)
Ke depan, dia memprediksi bahwa harga emas kemungkinan akan bertahan dalam kondisi yang tidak berbeda jauh dari saat ini. Karena, meskipun terjadi kenaikan suku bunga yang bertujuan untuk menekan laju inflasi tetapi kekhawatiran perang tetap menumbuhkan ketidakpastian yang berlarut-larut.
"Investor tidak menyukai ketidakpastian dan akan menahan harga emas pada posisi tinggi," sambungnya.
Kendati begitu, emas juga dinilai tidak akan lepas dari sentimen negatif. Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, Nanang Wahyudin mengatakan bahwa faktor membaiknya data ketenagakerjaan AS yang akan dilihat pekan depan akan menjadi momentum dan menguatkan pembuat kebijakan, yakni The Fed untuk segera melakukan pengetatan.
Dia memaparkan, data terbaru dari AS klaim tunjangan pengangguran turun hingga 187.000, merupakan terendah sejak 1969. Selain itu, prospek kenaikan rate Fed yang dilakukan bulan Mei nanti sebesar 50bps akan menguatkan dolar dan juga yield obligasi US.
Kedua analis juga sepakat faktor lainnya yang dapat melemahkan harga emas dunia datang dari adanya kabar baik perdamaian di Eropa Timur. Dengan begitu, akan membawa ketenangan dan harapan.
Baca Juga: Harga Emas Spot Menguat 1,9% di Pekan Ini, Ini Sentimen yang Menyokongnya
Secara umum, Sutopo menilai sepanjang tahun ini harga emas akan tetap tinggi dan kemungkinan tidak akan terkoreksi jauh hingga di bawah harga terendah tahun lalu.