Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,56% atau 37,45 poin ke 6.700,56 hari ini (19/5). Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG melemah 0,11% dalam sepekan periode 15-19 Mei 2023
Senior Research Analyst MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, koreksi IHSG dalam sepekan ini dipengaruhi oleh sentimen global. Misalnya, masih adanya pembahasan debt ceiling Amerika Serikat (AS) yang masih menimbulkan kekhawatiran investor akan adanya default.
“Sentimen juga dari harga komoditas, khususnya batubara, yang masih cenderung terkoreksi selama sepekan ini,” ujar Herditya kepada Kontan.co.id, Jumat (19/5).
Baca Juga: IHSG Naik Diiringi Net Buy Rp 1,04 T, BBRI, BBCA, ASII Paling Banyak Dibeli Asing
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan, pelemahan IHSG di pekan ini dipengaruhi oleh beberapa sentimen. Pertama, penurunan nilai ekspor dan impor Indonesia pada bulan April 2023.
Tren penurunan harga komoditas, terutama batubara, menjadi pemicu pelemahan lanjutan pada sektor-sektor lain yang berkaitan erat dengan ekspor.
“Hal ini pun divalidasi oleh realisasi sejumlah data ekonomi China yang masih berada di bawah ekspektasi pada bulan April 2023,” ungkapnya kepada Kontan, Jumat (19/5).
Kedua, potensi The Fed yang kembali menaikkan suku bunga acuan pada pertemuan FOMC bulan Juni 2023. Di sisi lain, pelaku pasar masih memperhatikan ketidakpastian debt ceiling AS. Sebab, AS berpotensi gagal bayar jika tidak menaikkan pagu utang pada 1 Juni 2023.
“Ketua DPR AS Kevin McCarthy, menyatakan kemungkinan kesepakatan terkait debt ceiling paling cepat terjadi pada pekan depan,” tuturnya.
Baca Juga: Harga Saham BBCA & GOTO Kompak Menghijau di Perdagangan Bursa Jumat (19/5)
Rio memprediksi, IHSG akan bergerak dengan level support 6.780 dan resistance 6.650 pada pembukaan perdagangan pekan depan.
Herditya memperkirakan, IHSG akan bergerak menguat pada Senin (22/5) di kisaran level support 6.657 dan resistance 6.729.
Untuk Senin esok, Herditya pun merekomendasikan buy untuk saham TOWR dengan target harga Rp 1.055-Rp 1.090 per saham, PNLF dengan target harga Rp 298-Rp 310 per saham, dan BBTN di level Rp 1.370-Rp 1.400 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News