kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengintip Strategi Mitra Angkasa (BAUT) Menggencarkan Bisnis Mur dan Baut


Jumat, 04 Februari 2022 / 19:38 WIB
Mengintip Strategi Mitra Angkasa (BAUT) Menggencarkan Bisnis Mur dan Baut
ILUSTRASI. Produk-produk yang dipasarkan PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski berukuran kecil, tapi mur dan baut ternyata memiliki skala bisnis yang besar. Sebagai elemen penting di bahan konstruksi, prospek bisnis mur dan baut semakin kencang beriringan dengan pembangunan infrastruktur yang kian menjulang.

PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk turut memutar sekrup industri mur dan baut di Indonesia. Emiten bersandi BAUT di Bursa Efek Indonesia ini optimistis bisa semakin menguatkan usahanya setelah berhasil melantai di bursa saham.

Meraup dana segar sebesar Rp 145 miliar dari hasil penawaran saham perdana alias Initial Public Offering (IPO), BAUT bakal mendongkrak kinerja usahanya. Sebanyak 94% dari dana tersebut akan dipakai untuk belanja modal termasuk pembelian persediaan barang. Sedangkan sisanya untuk pembayaran utang dagang.

"Penggunaan dana akan segera direalisasikan dalam waktu dekat," kata Sekretaris Perusahaan PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk Anita Yuniarty Neilan saat dihubungi Kontan.co.id, Jum'at (4/2).

Anita menyampaikan, sebagian besar dana dari hasil IPO akan digunakan untuk pembelian persediaan. Meliputi persediaan produk eksisting, maupun persediaan produk baru yang selama ini belum tersedia, seperti full range mur dan baut yang terbuat dari stainless steel, socket cap screw dan hand tools.

Produk-produk baru tersebut dihadirkan untuk mendongkrak usaha BAUT, sehingga dapat menyediakan produk-produk mur dan baut dengan jenis yang lebih variatif kepada pelanggan dalam rangka pengembangan usaha.

Manajemen BAUT optimistis bisa mencapai pertumbuhan pendapatan di level dua angka atau double digit dibandingkan tahun lalu. Ada sejumlah faktor dan strategi bisnis yang mendorong optimisme BAUT tersebut.

Menurut Anita, bisnis mur dan baut memiliki prospek yang masih sangat baik. Sebab, mur dan baut merupakan salah satu komoditas utama dalam pembangunan dan manufaktur. Terlebih, saat ini demand mur dan baut di pasar masih lebih tinggi ketimbang supply.

Baca Juga: Top Gainers IHSG Januari 2022 Banyak Diisi Emiten Baru, Investor Perlu Waspada

"Kami optimistis tahun 2022 pertumbuhan akan double digit dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Permintaan pasar masih sangat besar. Apalagi kondisi ekonomi juga sudah berangsur pulih dan menunjukkan pertumbuhan yang positif," terang Anita.

Merujuk prospektus ringkas Perseroan, hingga bulan Juli 2021 BAUT membukukan penjualan sebesar Rp 66,79 miliar atau berhasil tumbuh 62,66% dibandingkan raihan penjualan pada Juli 2020, yang sebesar Rp 41,06 miliar.

BAUT juga mampu mencatatkan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,34 miliar per Juli 2021. Jauh lebih baik ketimbang rugi neto Rp 2,49 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Meski masih harus menunggu hasil audit untuk laporan keuangan satu tahun penuh, tapi Anita memastikan bahwa sepanjang tahun 2021 BAUT berhasil mencatatkan peningkatan omset maupun laba dibandingkan realisasi pada tahun 2020. "Untuk lebih detailnya akan segera diinfo jika sudah keluar hasil audit di bulan Maret," sambungnya.

Di sisi lain, kebijakan dari pemerintah juga berpeluang menjadi katalis positif untuk mendongkrak kinerja BAUT. Dalam hal ini, Anita menyoroti Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang pada tahun ini meningkat tajam untuk sektor infrastruktur dibandingkan tahun lalu.

Selain itu, proyek pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur juga dirasakan bakal menjadi angin segar bagi bisnis BAUT. "Proyek IKN adalah mega proyek dan banyak sekali akan membutuhkan produk-produk kami, dan sudah tentu akan berdampak positif untuk kami," ujar Anita.

Ekspansi RJ Steel

Sekadar informasi, Mitra Angkasa Sejahtera merupakan perusahaan yang berdiri sejak tahun 2012. Perusahaan yang kini memiliki kode saham BAUT ini bergelut di bidang perdagangan besar logam untuk bahan konstruksi, terutama mur dan baut. BAUT pun telah melibatkan pengguna industri dari berbagai sektor untuk penjualan business-to-business (B2B). 

BAUT merupakan prinsipal suplier untuk merek PATTA dan PTA di Indonesia dari King Point Enterprise Co., Ltd yaitu produsen berbagai macam mur dan baut seperti self-drilling screws, paku keling, perkakas tangan, perkakas listrik dan berbagai produk lainnya.

Selain produk PATTA, BAUT juga menjual produk dengan berbagai merek dagang seperti fastfix, YFS, THE, Snap Fasteners, TMS dan Unison serta BDS yang sebagian diimpor dan sisanya melalui pabrik lokal.

Dalam mengembangkan bisnisnya, sejak tahun 2016 Mitra Angkasa Sejahtera telah mengembangkan model bisnis kemitraan dengan membuka RJ Steel. Outlet RJ Steel pertama diadakan melalui kontrak kemitraan di Pasuruan. 

Baca Juga: Mitra Angkasa Sejahtera (BAUT) Optimistis Bukukan Kinerja Lebih Tinggi Tahun Ini

Pada tahun 2020, BAUT kian mengembangkan model bisnis waralaba dengan nama RJ Steel dan RJ Steel Mitra. Brand ini diklaim sebagai waralaba mur dan baut pertama di Indonesia. Total waralaba dan kemitraan dalam jaringan BAUT dan entitas anak telah mencapai 22 outlet di seluruh Indonesia. 

Meliputi wilayah Jambi, Palembang, Pangkalan Bun, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, Makasar, Kendari, Ambon, Lombok, Tangerang, Cengkareng, Ciledug, Madiun, Babat, Sidoarjo, Malang, Trenggalek, Ponorogo, Mojokerto, Tarakan.

BAUT berencana membuka sekitar 3-5 gerai pada kuartal kedua 2022 di area-area yang potensial. "Jangka panjangnya kami berharap bisa memiliki gerai yang tersebar di berbagai pelosok Indonesia," sebut Anita.

Untuk saat ini, gerai yang ada berdasarkan perjanjian kemitraan dan perjanjian waralaba. Namun tidak menutup kemungkinan BAUT akan berinvestasi bersama ataupun melakukan investasi tunggal untuk pembukaan dan pengembangan gerai RJ Steel. 

"Sistem kemitraan dan waralaba kami menggunakan sistem pemberian lisensi untuk menggunakan nama RJ Steel dalam menjalankan bisnisnya," terang Anita.

Dia menambahkan, saat ini distribusi penjualan BAUT dilakukan melalui gerai RJ Steel dan secara B2B. Penjualan melalui RJ Steel lebih mendominasi dengan kontribusi lebih dari 50% terhadap kinerja BAUT.

Adapun, pasar BAUT mencakup sektor usaha yang cukup luas dan variatif. Meliputi sektor manufaktur, infrastruktur, konstruksi, mining hingga oil & gas, dengan kebutuhan jenis produk yang berbeda di masing-masing sektor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×