Reporter: Agustinus Respati | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minna Padi Amanah Saham Syariah berhasil menunjukkan taji dengan pertumbuhan kinerja 17,99% year to date (ytd). Padahal, Infovesta Sharia Equity Fund Index (ISEFI) anjlok 12,83% ytd pada semester pertama.
Manajer Investasi (MI) Minna Padi Aset Manajemen Fadli mengatakan, racikan ini didapatkan dengan cara melihat terlebih dahulu sektor yang sedang tumbuh dan berpeluang.
Selama semester-I, 2019 Fadli mengaku dalam melakukan transaksi lebih banyak ambil posisi defensif. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan yang disebsbkan oleh hasil Pemilihan Presiden (Pilpres). “Kami lebih banyak wait and see, tidak investasi jangka panjang,” ucap dia.
Fadli menjelaskan untuk memilih saham dalam portofolio, dia lebih menitikberatkan investasi pada lembaga keuangan syariah. Hal itu meliputi bank syariah dan asuransi syariah. Langkah ini diambil untuk mengambil porsi terlebih dahulu dibanding Manajemen Investasi (MI) lain.
Dalam melakukan transaksi, strategi yang digunakan adalah top down analisis. Top down analisis adalah metode analisis fundamental, meliputi analisis makro, industri, hingga ke perusahaan untuk menentukan keputusan investasi.
Fadli menambahkan, dia lebih melihat sektor yang sedang tumbuh dan berpeluang. “Untuk saat ini lebih besar ke sektor keuangan syariah dan infrastruktur. Ada juga saham komoditas, tapi porsinya kecil,” katanya.
Strategi yang dipakai oleh MI Minna Padi Amanah Saham Syariah cenderung akan sama sampai akhir tahun. Dia juga akan lebih memfokuskan investasi pada sektor infrastruktur. Langkah ini diambil dengan pertimbangan adanya sentimen positif dari rencana pemindahan ibukota baru.
Prospek saham syariah dinilai masih cukup bagus hingga akhir tahun. Fadli memaparkan bahwa pemerintah sekarang sudah mulai memperhatikan ekonomi syariah dan mulai banyak memberikan edukasi mengenai keuangan syariah.
“Untuk potensi return sampai akhir tahun, dari kami cenderung moderat sekitar 10 – 12%,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News