Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK) berencana untuk mengembangkan fasilitas kesehatan setelah menggelar penawaran umum perdana saham.
Dalam hajatan penawaran umum perdana saham, emiten ini menawarkan sebanyak 185.940.000 saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan mewakili sebesar 20% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana saham.
Harga penawaran dipatok di Rp 1.720 per saham. Dengan demikian RSGK memperoleh dana segar Rp 319,82 miliar.
Liem Kian Hong, Direktur Utama PT Kedoya Adyaraya Tbk menjelaskan, 14% dana hasil dari IPO akan digunakan untuk pengembangan RS Grha Kedoya. Emiten ini akan menambah fasilitas baru berupa bangunan BPJS yang rencananya akan dilakukan pada 2023 mendatang.
Baca Juga: Saham Kedoya Adyaraya (RSGK) melejit 25% pada perdagangan perdananya
Kemudian Kedoya Adyaraya tengah mengembangkan sistem tekonologi informasi terkini yang rencananya akan dimulai pada tahun 2022.
Selanjutnya, Kedoya Adyaraya akan menggunakan 45% hasil IPO untuk dialokasikan dalam bentuk pinjaman pada PT Sinar Medika Sejahtera (SMS).
Sementara itu, sisanya akan dialokasikan dalam bentuk pinjaman pada PT Sinar Media Sutera (SMAS). Melalui SMAS Kedoya Adyaraya akan membangun rumah sakit baru yaitu rumah sakit ibu dan anak (RSIA) yang berlokasi di Alam Sutera, Tengerang Selatan dan akan mulai pembangunan pada 2021. Rencananya RSIA tersebut akan mulai beroperasi pada tahun 2024.
Liem menuturkan pihaknya juga terus melakukan penguatan pengembangan sistem pelayanan kesehatan secara tepat dan efektif terhadap RS Grha Kedoya dan RS. Grha MM2100 serta rumah sakit lain yang masuk dalam rencana pembangunan dan pengembangan di masa yang akan datang.
“Hal ini untuk mengambil kembali kepercayaan masyarakat dalam perkembangan dunia kesehatan dalam negeri serta membentuk infrastruktur penguatan pelayanan kesehatan yang mana diproyeksikan dapat menyerap pasar potensial pada dunia kesehatan dalam negeri,” paparnya, Rabu (8/9).
Sebagai informasi, PT Kedoya Adyaraya Tbk mengoperasikan RS Grha Kedoya dan RS Grha MM2100 pada tahun 2018.
Baca Juga: Menimbang-nimbang IPO calon penghuni bursa, mana yang menarik?
Hingga saat ini RSKG memiliki layanan kesehatan yang ditunjang oleh para tenaga kesehatan dari berbagai bidang spesialis dan sub spesialis termasuk namun tidak terbatas dari 35 dokter umum, 10 dokter gigi, dan 155 dokter spesialis, dilengkapi dengan layanan penunjang medis lainnya seperti fasilitas laboratorium, radiologi, hiperbarik, rehabilitasi medik, pemeriksaan medis rutin, dan lainnya dengan menggunakan teknologi terkini di dunia kesehatan.
Pada tahun 2020, RSGK meraih pendapatan sebanyak Rp 294,92 miliar atau meningkat 3,58% dari tahun sebelumnya Rp 284,70 miliar. Sedangkan laba bersih tahun berjalan senilai Rp 2,61 miliar atau turun 33,75% dari Rp 3,94 miliar.
Periode Januari-Mei 2021, Kedoya Adyaraya sudah mengantongi pedapatan Rp 183,71 miliar atau melonjak 69,68% dari periode yang sama tahun lalu Rp 108,26 miliar.
Sejalan dengan itu, laba bersih tahun berjalan juga terkerek menjadi Rp 37,48 miliar pada Januari-Mei 2021. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya emiten ini masih merugi Rp 5,78 miliar.
Selanjutnya: Kedoya Adyaraya menawarkan saham perdana dengan harga Rp 1.720 per saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News