kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengenal Halving Day, momen bagi investor Bitcoin mendulang cuan


Sabtu, 16 Maret 2019 / 09:59 WIB
Mengenal Halving Day, momen bagi investor Bitcoin mendulang cuan


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor mata uang kripto, Bitcoin menunggu-nunggu datangnya Halving Day. Pasalnya Halving Day adalah momen bagi para penambang Bitcoin untuk mendulang cuan.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan pada saat Halving Day, reward per blok akan berkurang menjadi separuhnya. Pengurangan ini terjadi setiap empat tahun sekali atau setiap 210.000 blok. 

"Pengurangan ini akan berdampak pada penyediaan bitcoin secara keseluruhan sehingga bitcoin berpotensi akan menjadi lebih mahal karena memungkinkan demand melebihi dari supply yang ada pada market," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (14/3).

Dia menambahkan Halving Day pertama telah dilalui di tahun 2012, di mana 25 bitcoin per 10 menit sudah dibuat oleh miner bitcoin. Dan Halving Day kedua tahun 2016 menghasilkan 12,5 bitcoin per 10 menit.

Dari situ, reward akan kembali berkurang menjadi 6,25 bitcoin per 10 menit pada 2020.

"Oleh karena itu kalau kita asumsikan demand tetap atau bertambah maka supply baru yang beredar di market akan tidak mampu mengimbangi demand yang ada sehingga harga dapat menjadi naik,” jelas Oscar.

Country Head of Growth Luno Indonesia, Claristy menambahkan bitcoin adalah aset atau komoditas yang sifatnya jangka panjang untuk dikoleksi investor. Dia bilang alasan memilih bitcoin adalah harga yang fluktuatif dan saat ini dipandang sebagai aset alternatif untuk diversifikasi portofolio.

“Jadi selain investasi saham, reksadana atau emas, bitcoin salah satu yang dipilih investor. Harganya cenderung stabil, jadi masih banyak yang simpan (hold). Tapi ketika harga fluktuatif pasar akan ramai memilih bitcoin,” ujar Claristy, Jumat (15/3).

Claristy mengakui bahwa alasan pasar memilih bitcoin salah satunya adalah Halving Day yang hanya terjadi empat tahun sekali.

“Halving Day memang hal yang sudah ditetapkan di protokol bitcoin guna menjaga nilai bitcoin itu sendiri. Bayangkan jika bitcoin beredar dalam jumlah besar dan waktu yang pendek atau jika persediaan bitcoin tidak pernah berhenti maka bitcoin akan kehilangan nilai,” sebut Claristy.

Menurut Claristy Halving Day yang terjadi tahun 2016 turut menaikkan harga bitcoin hingga mencapai puncak Desember 2017. Hanya saja, dia tak dapat memprediksi besar kenaikan harga tahun 2020 nanti. Dia pun tak merekomendasikan waktu yang tepat bagi pelaku pasar membeli atau menjual bitcoin.

Hanya saja, bagi Christy bitcoin masih menjadi cryptocurrency dengan likuiditas dan market cap tertinggi sejak awal kemunculannya. Saat ini saja, harga bitcoin diperdagangan mencapai Rp 55,7 juta dengan market cap US$68,872,600,200. 

“Melihat Januari 2017 harga satu bitcoin sekitar Rp 11,72 juta dan saat ini menyentuh level Rp 55,71 juta. Maka bisa dibilang kenaikan harga capai 3,75 atau hampir 4 kali lipat,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×