kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengejar marketing sales jadi kunci perbaikan kinerja BSD (BSDE)


Selasa, 13 November 2018 / 20:12 WIB
Mengejar marketing sales jadi kunci perbaikan kinerja BSD (BSDE)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dinilai perlu segera memperbaiki kinerja keuangannya. Salah satu caranya dengan memenuhi target penjualan pemasaran atau marketing sales emiten tersebut di tahun ini.

Sebagai informasi, penjualan pemasaran BSDE mengalami peningkatan 12% year on year (yoy) menjadi Rp 5,38 triliun sampai kuartal III 2018. Hasil tersebut sudah mencapai 75% dari target perusahaan di tahun ini sebesar Rp 7,2 triliun.

Menurut Rudy Setiawan, Research Analyst MNC Sekuritas, efisiensi bukan strategi yang tepat bagi BSDE untuk memperbaiki kinerja keuangannya. Strategi tersebut justru akan mempengaruhi kemampuan emiten ini dalam mengejar target penjualannya. Sebab, efisiensi akan menekan biaya promosi penjualan yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Maka dari itu, mau tidak mau BSDE perlu mengejar target penjualan pemasarannya yang tersisa 25% lagi di tahun ini. Pencapaian target tersebut tak hanya mempengaruhi kinerja BSDE di kuartal IV, melainkan juga di awal tahun mendatang.

Sekadar pengingat, pendapatan BSDE turun 18,9% (yoy) menjadi Rp 4,78 triliun pada kuartal III 2018. Bersamaan dengan itu, laba bersih emiten sektor properti tersebut anjlok 73,9% (yoy) menjadi Rp 599,16 miliar.

Analis UOB Kay Hian Sekuritas, Edward Lobis optimistis, target penjualan pemasaran BSDE bisa tercapai. Ini mengingat secara historis penjualan pemasaran BSDE terlihat solid di kuartal IV. Sejak tahun 2015 sampai 2017, penjualan pemasaran di kuartal IV berkontribusi sekitar 32%-35% dari total penjualan pemasaran sepanjang tahun.

BSDE memang dituntut siaga sejak dini. Pasalnya, tahun 2019 berlangsung agenda politik berskala nasional yang bisa berdampak negatif bagi sektor properti. Hal ini dikarenakan masyarakat cenderung wait and see untuk membeli properti sebagai aset investasi.

Permintaan terhadap properti sebenarnya tetap ada dari masyarakat yang benar-benar membutuhkan tempat tinggal. “Ini dengan catatan perusahaan bisa menyediakan properti dengan harga yang terjangkau,” kata Rudi, hari ini.

Para analis kompak merekomendasikan beli saham BSDE. Rudi memasang target Rp 1.560 per saham sedangkan Edward mematok target Rp 1.550 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×