kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BSDE tetap direkomendasikan beli walau kinerjanya turun


Selasa, 13 November 2018 / 19:30 WIB
BSDE tetap direkomendasikan beli walau kinerjanya turun
ILUSTRASI. Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) belum bisa lepas dari bayang-bayang penurunan kinerja kendati penjualan pemasaran emiten ini masih tergolong positif.

Perlu diketahui, pendapatan BSDE turun 18,9% year on year menjadi Rp 4,78 triliun pada kuartal III 2018. Bersamaan dengan itu, laba bersih emiten sektor properti tersebut anjlok 73,9% (yoy) menjadi Rp 599,16 miliar.

Research Analyst MNC Sekuritas, Rudy Setiawan menjelaskan, tingginya kerugian selisih kurs atau forex menjadi salah satu penyebab lesunya kinerja BSDE.

Hingga kuartal III tahun ini, rugi selisih kurs BSDE telah mencapai Rp 404 miliar. Padahal, periode yang sama tahun sebelumnya rugi forex perusahaan hanya mencapai Rp 48 miliar. “Hal ini dipengaruhi oleh depresiasi rupiah yang terjadi sepanjang tahun ini,” katanya, Selasa (13/11).

Selain itu, kinerja BSDE juga tertekan mengingat beban bunga perusahaan terlampau tinggi. Di kuartal III 2018, beban bunga BSDE tercatat sebesar Rp 651,01 miliar. Angka ini meningkat bila dibandingkan kuartal III tahun lalu sebesar Rp 406,47 miliar.

Dalam riset 31 Oktober 2018, Analis Indo Premier Sekuritas, Joey Faustian mengungkapkan, di tengah kelesuan sektor properti, penjualan pemasaran atau marketing sales BSDE justru menunjukkan peningkatan 12% (yoy) menjadi Rp 5,38 triliun sampai kuartal III tahun ini. Hasil tersebut sudah mencapai 75% dari target perusahaan di tahun ini sebesar Rp 7,2 triliun.

Jika ditelusuri, penjualan pemasaran terbesar berasal dari segmen perumahan sebesar Rp 2,6 triliun. Hal ini tak lepas dari kehadiran sejumlah klaster baru di BSD City, yaitu Keia, Zeva, Jadeite, dan Tevana.

Rudy melihat, meningkatnya penjualan pemasaran BSDE disebabkan beberapa katalis positif. Misalnya, kebijakan relaksasi loan to value (LTV) dan perubahan regulasi di sektor perpajakan properti.

Pertumbuhan penjualan pemasaran berdampak positif bagi kinerja BSDE secara kuartalan. Ini terlihat dari pendapatan emiten tersebut yang meningkat 18% (qoq) dari kuartal II menuju kuartal III menjadi Rp 1,6 triliun. Di waktu yang sama, laba bersih perusahaan bahkan melonjak 8.532% (qoq) menjadi Rp 189,9 miliar.

Joey menilai, BSDE masih akan kesulitan lepas dari tekanan kerugian kurs dan beban bunga. Apalagi, sampai kuartal III, BSDE memiliki total utang berdenominasi dollar AS mencapai US$ 795 juta. Emiten ini pun tidak mengambil opsi hedging atas utang yang dimilikinya, sehingga risiko kerugian kurs masih bisa berlanjut jika volatilitas rupiah terus terjadi.

“Kami memperkirakan rugi forex BSDE bertambah menjadi Rp 550 miliar di akhir tahun 2018,” jelas dia.

Ia juga memprediksi, pendapatan BSDE akan turun 21,37% menjadi Rp 8,13 triliun di akhir tahun nanti. Begitu juga dengan laba bersihnya yang ditaksir turun 56,09% menjadi Rp 2,16 triliun.

Terlepas dari itu, baik Joey dan Rudy sama-sama merekomendasikan beli saham BSDE dengan target masing-masing yakni Rp 1.500 dan Rp 1.560 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×