Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
Juga PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang terus melakukan diversifikasi usaha, terlebih ADRO memiliki produksi batubara dengan kalori tinggi atawa coking coal yang dibutuhkan oleh industri baja.
Sekarang ini produksi coking coal ADRO sudah mencapai 30% dari total produksi ADRO. “Untuk yang punya produksi coking coal, mereka bisa memperbesar produksinya,” tambahnya.
Di sisi lain, Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menuturkan, prospek saham sektor pertambangan masih tertekan dan diprediksi belum bisa kembali pulih lantaran harga komoditas batubara masih berada dalam tren penurunan.
Baca Juga: Pasar saham kurang kondusif, investor asing beralih ke pasar obligasi
Terlebih, sambungnya, dampak wabah virus korona yang secara tak langsung turut mempengaruhi ekonomi China.
“Ketika ekonomi China terpengaruh, maka sektor pertambangan ikut kena imbasnya karena akan mempengaruhi permintaan pada sektor ini,” katanya pada Kontan, Minggu (23/2).
Sukarno menyarankan investor untuk melakukan strategi trading jangka pendek dengan menggunakan momentum teknikal. Namun, untuk saat ini mayoritas harga saham dari sektor pertambangan akan terkoreksi lebih dulu lantaran sudah menguat dari beberapa hari yang lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News