kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar saham kurang kondusif, investor asing beralih ke pasar obligasi


Minggu, 23 Februari 2020 / 15:20 WIB
Pasar saham kurang kondusif, investor asing beralih ke pasar obligasi
ILUSTRASI. Investor asing beralih ke pasar obligasi karena pasar saham kurang kondusif.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di perdagangan pekan ini, investor asing masih mencatatkan aksi jual di pasar saham. Tercatat selama sepekan ini, net foreign sell mencapai Rp 1,46 triliun.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat aksi jual terjadi karena investor asing cenderung wait and see mengingat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang belum kondusif. Hal ini dipicu oleh perlambatan ekonomi baik secara global maupun domestik Indonesia, serta merebaknya virus corona.

Baca Juga: Aksi jual asing Rp 1,46 triliun, ini saham-saham yang banyak dilego asing

"Kami perkirakan dana asing pindah ke obligasi karena return obligasi nampaknya lebih menarik daripada saham," kata Herditya ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (22/2).

Tidak jauh berbeda, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani bilang, virus corona masih menjadi salah satu faktor pemicu asing menjual sahamnya. Selama belum ada berita positif terkait virus corona, pekan depan asing masih mencatatkan aksi jual.

Keadaan global yang kurang kondusif mendorong investor keluar dari pasar modal dan beralih ke instrumen yang dianggap lebih aman seperti obligasi dan emas.

"Investor akan memilih instrumen yang lebih defensif," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (22/2).

Tidak jauh berbeda, Direktur Avere Investama Teguh Hidayat mengatakan asing memang tidak sepenuhnya keluar dari pasar. Investor asing lebih banyak menginvestasikan dananya di surat utang.

"Karena kalau dari sisi ekonomi, Indonesia aman-aman saja," terang Teguh ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (21/2).

Adapun faktor pendorong investor tidak berinvestasi di pasar saham masih disebabkan oleh kasus Jiwasraya dan kasus-kasus turunannya, seperti reksadana yang gagal bayar. Mengingat kasusnya yang panjang dan melibatkan uang yang tidak sedikit, Teguh memprediksi, asing masih akan mencatatkan net foreign sell pada perdagangan pekan depan.

Berdasar data RTI Business, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjadi tiga saham yang paling banyak dijual oleh asing. Saham BBCA tertinggi di antara ketiganya, dengan net sell asing mencapai Rp 977,37 miliar selama sepekan.

Menurut Hendriko, aksi jual yang dilakukan terhadap tiga saham perbankan itu hanya karena profit taking saja setelah penguatan yang terjadi sebelumnya.

Baca Juga: IHSG anjlok, asing lepas muatan sampai Rp 383,2 miliar




TERBARU

[X]
×