Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membubarkan enam produk reksadana manager investasi Minna Padi Aset Manajemen (MPAM). Adapun total nilai dana kelolaan enam reksadana Minna Padi mencapai sekitar Rp 6 triliun.
Dalam proses pembayaran reksadana MPAM ini tentu akan mempengaruhi saham-saham yang masuk dalam portofolio RD MPAM. Pasalnya MPAM harus melepas kembali saham-saham tersebut dalam jangka waktu 60 hari.
Baca Juga: IHSG tertekan selama sepekan, berikut rekomendasi dari Samuel Sekuritas
Pada penutupan perdagangan Kamis (28/11), salah satu saham yang masuk dalam portfolio MIPAM yakni saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terkoreksi 1,81% ke level 6.775, kemudian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga melemah 1% ke level 7.400, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga melemah 3,85% ke harga 750 per saham, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) terkoreksi 1,53% ke harga 1.285 per saham, dan PT Wijaya Karya (WIKA) terkoreksi 2,28% ke level 1.790 per saham.
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana memprediksi penurunan harga saham-saham ini akan terjadi dalam kurun waktu satu minggu hingga dua minggu ke depan. Ia mengaku banyak saham-saham blue chips yang terdapat dalam portfolio MPAM sehingga mempengaruhi pasar.
“Memang berpengaruh, tapi tidak terlalu signifikan, nilai transaksinya mencapai sekitar Rp 6 triliun, tapi kan OJK memberi waktu 60 hari sehingga tidak terlalu signifikan,” katanya pada Kontan, Kamis (28/11).
Menurutnya, memang saham-saham dengan tingkat likuiditas yang tinggi akan banyak dijual dan akan mengalami penurunan misalnya saja untuk saham yang masuk LQ45 dan Kompas 100.
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Ada Peluang Technical Rebound
Dalam kondisi saat ini, sambungnya, investor bisa mengambil kesempatan untuk membeli saham-saham dengan fundamental yang baik di saat harga-harganya melemah.
Ia menganggap saham sektor perbankan masih menarik lantaran ada kemungkinan suku bunga akan kembali dipangkas pada tahun depan. Ia menyarankan investor untuk beli saham perbankan seperti BBNI dengan target harga Rp 8.000.
Hal serupa disampaikan oleh Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma. Ia menuturkan dampak pelepasan saham oleh MPAM terhadap pasar tidak terlalu berpengaruh.
“Salah satunya mungkin gara-gara reksadana Minna Padi Aset Manajemen (MPAM) yang dibubarkan OJK. Jadi mereka kan harus melepas portfolio dan banyak saham-saham blue chips,” katanya pada Kontan, Kamis (28/11).
Baca Juga: Ini detail rencana pembubaran reksadana besutan Minna Padi
Ia bilang kondisi ini bisa menjadi momentum untuk investor membeli saham-saham yang tengah mengalami penurunan harga. Pasalnya setelah proses pelepasan saham yang ada di portofolio MPAM rampung, harga-harga saham yang ada dalam portfolio tersebut bisa menguat kembali.
“Dari sisi kinerjanya mereka masih bagus, hanya karena ada tekanan jual dari MPAM,” tambahnya.
Ia merekomendasikan investor untuk membeli saham-saham dengan fundamental yang baik. Ia menyarankan investor untuk buy saham BMRI dengan target harga Rp 8.900 per saham, kemudian beli saham BBNI dengan target harga Rp 10.600 per saham, dan Rp 2.600 per saham.
Baca Juga: Saham emiten portofolio reksadana Minna Padi merosot, berikut rekomendasi analis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News