kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Saham emiten portofolio reksadana Minna Padi merosot, berikut rekomendasi analis


Rabu, 27 November 2019 / 22:22 WIB
Saham emiten portofolio reksadana Minna Padi merosot, berikut rekomendasi analis
ILUSTRASI. Pengendara melintasi layar pergerakan saham di jalan Jenderal Sudirman Jakarta, Rabu (27/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 6.023,04 atau melemah 3,15 poin dari penutupan hari sebelumnya yang disebabkan melemahnya sektor agrib


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham-saham yang masuk dalam portfolio reksadana manager investasi Minna Padi Aset Manajemen (MPAM) ambles. Pada perdagangan Rabu (27/11), harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun 3,70% ke level 780 per saham. 

Kemudian harga saham PT Waskita Karya TBk (WSKT) melemah 4,74% ke harga Rp 1.305 per saham, selanjutnya PT Wijaya Karya (WIKA) merosot 4,59% ke harga Rp 1.870 per saham.

Baca Juga: Investor Reksadana Diminta Tidak Gegabah Mencairkan Reksadana

Bahkan beberapa saham seperti PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ) terjun 24,75% ke harga Rp 154 per saham.

Analis Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih mengatakan, potensi penurunan saham-saham yang berada di portofolio Minna Padi bakal berlangsung dalam beberapa waktu ke depan.

Ia melihat saham-saham blue chip akan mengalami penurunan 4% hingga 5%, kemudian untuk saham second liner bakal terkoreksi cukup dalam. Menghadapi situasi ini, “Investor tidak melawan tren ini, jadi biarkan saja aksi-aksi jual dilakukan,” katanya, Rabu (27/11).

Baca Juga: Menimbang Potensi Likuidasi Aset Reksadana Minna Padi premium

Kemudian, ia menyarankan investor yang ingin menggunakan momentum ini untuk memilih saham-saham blue chip ketimbang saham-saham second liner yang likuiditasnya terbilang rendah.  Ia merekomendasikan investor untuk wait and see saham-saham tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×