kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meneropong prospek saham-saham yang masuk dalam portofolio reksadana Minna Padi


Kamis, 28 November 2019 / 22:56 WIB
Meneropong prospek saham-saham yang masuk dalam portofolio reksadana Minna Padi
ILUSTRASI. Investor melintas di depan papan pergerkan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Kamis (28/11). BEI menargetkan total efek yang akan tercatat di 2020 sebanyak 76 efek dan nilai transaksi harian saham sebesar Rp 9,5 triliun.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membubarkan enam produk reksadana manager investasi Minna Padi Aset Manajemen (MPAM). Adapun total nilai dana kelolaan enam reksadana Minna Padi mencapai sekitar Rp 6 triliun.

Dalam proses pembayaran reksadana MPAM ini tentu akan mempengaruhi saham-saham yang masuk dalam portofolio RD MPAM. Pasalnya MPAM harus melepas kembali saham-saham tersebut dalam jangka waktu 60 hari.

Baca Juga: IHSG tertekan selama sepekan, berikut rekomendasi dari Samuel Sekuritas

Pada penutupan perdagangan Kamis (28/11), salah satu saham yang masuk dalam portfolio MIPAM yakni saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terkoreksi 1,81% ke level 6.775, kemudian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga melemah 1% ke level 7.400, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga melemah 3,85% ke harga 750 per saham, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) terkoreksi 1,53% ke harga 1.285 per saham, dan PT Wijaya Karya (WIKA) terkoreksi 2,28% ke level 1.790 per saham.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana memprediksi penurunan harga saham-saham ini akan terjadi dalam kurun waktu satu minggu hingga dua minggu ke depan. Ia mengaku banyak saham-saham blue chips yang terdapat dalam portfolio MPAM sehingga mempengaruhi pasar.

“Memang berpengaruh, tapi tidak terlalu signifikan, nilai transaksinya mencapai sekitar Rp 6 triliun, tapi kan OJK memberi waktu 60 hari sehingga tidak terlalu signifikan,” katanya pada Kontan, Kamis (28/11).

Menurutnya, memang saham-saham dengan tingkat likuiditas yang tinggi akan banyak dijual dan akan mengalami penurunan misalnya saja untuk saham yang masuk LQ45 dan Kompas 100.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Ada Peluang Technical Rebound

Dalam kondisi saat ini, sambungnya, investor bisa mengambil kesempatan untuk membeli saham-saham dengan fundamental yang baik di saat harga-harganya melemah.

Ia menganggap saham sektor perbankan masih menarik lantaran ada kemungkinan suku bunga akan kembali dipangkas pada tahun depan. Ia menyarankan investor untuk beli saham perbankan seperti BBNI dengan target harga Rp 8.000.



TERBARU

[X]
×