CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Meneropong prospek emiten poultry CPIN, JPFA dan MAIN di tahun 2020


Senin, 30 Desember 2019 / 18:05 WIB
Meneropong prospek emiten poultry CPIN, JPFA dan MAIN di tahun 2020
ILUSTRASI. Harga Ayam Merangkak Naik: Peternak ayam di Gunung Sindur, Bogor, Jumat (11/10).


Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Noverius Laoli

Revisi aturan

Di sisi lain, keinginan pemerintah melakukan revisi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 18/2008 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan diproyeksikan semakin menggairahkan persaingan usaha di industri poultry dalam negeri. 

Analis NH Korindo Sekuritas Meilki Darmawan mengatakan, jika aturan tersebut direvisi, persaingan usaha antara peternak mandiri dengan perusahaan integrator tak lagi tumpang tindih.

Baca Juga: Harga saham naik, ini PER, EPS dan PBV saham emiten poultry dan ayam, Senin (2/12)

Alhasil, harapannya, tidak ada lagi peternak mandiri yang merugi dan gulung tikar. "Selain itu, pemerintah bisa mengawasi produksi DOC agar permasalahan oversupply tak berlanjut di tahun-tahun mendatang," tutur dia.

Selain itu, Meilki memprediksikan bahwa konsumsi ayam dan telur ras dapat meningkat di tahun depan. Meilki bilang harga ayam ras dapat naik tahun 2020. Sedangkan konsumsi telur ayam ras juga cenderung terus meningkat setiap tahun.

Sementara, program culling yang sudah dilakukan pemerintah juga dapat menstabilkan harga live bird (ayam hidup) mulai kuartal kedua 2020. 

"Dan tentu saja hal tersebut akan menguntungkan bagi emiten seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN)," tambah Meilki.

Baca Juga: Natal dan Tahun Baru memoles kinerja Japfa Comfeed (JPFA) di akhir tahun

Untuk tahun depan, Meilki maupun Anisa sama-sama masih menjagokan JPFA. Meilki menilai, JPFA memiliki diversifikasi bisnis yang kuat dan memiliki langkah ekspansi konkret di 2019.

Karena itu, Meilki masih merekomendasikan beli saham JPFA dengan target harga Rp 1.940 per saham. Menurut hitungan dia, JPFA berpotensi memperoleh pendapatan sebesar Rp 40,6 triliun di tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×