Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto
Ramdhan optimistis penguatan pasar obligasi dalam negeri terbuka lebar. Apabila The Fed menurunkan suku bunga dan yield bergerak turun ke 7,0%, level tersebut masih cukup menarik bagi asing untuk masuk.
Senada, Ariawan mengatakan kini fokus pelaku pasar tertuju pada hasil FOMC. Sejauh ini pelaku pasar mengekspektasikan The Fed akan menurunkan suku bunga acuannya sebanyak tiga kali di tahun ini.
Namun, pada rapat FOMC yang terakhir di Juni, The Fed memberi sinyal penurunan suku bunga hanya sebanyak dua kali. Jika pada rapat FOMC di akhir bulan ini memberikan sinyal penurunan suku bunga yang tidak seagresif seperti yang diharapkan pasar, maka harga SUN berpotensi terkoreksi dan yield berpotensi kembali naik.
Baca Juga: Jelang Rapat The Fed, Lelang Surat Utang Negara (SUN) Diprediksi Sepi
Ariawan berpendapat jika The Fed di akhir bulan ini menurunkan suku bunga acuannya 25 basis point, pasar sudah mengekspektasikan hal tersebut (price in). Poin penting yang ditunggu pasar adalah bagaimana sikap The Fed pada potensi penurunan suku bunga selanjutnya.
"Apakah ekspektasi pasar sesuai dengan keinginan The Fed, jika tidak maka yield akan menyesuaikan (terkoreksi), jika dilihat data ekonomi AS juga tidak seburuk seperti yang diperkirakan pelaku pasar, kemungkinan the Fed tidak terlalu agresif menurunkan suku bunga bisa terjadi," kata Ariawan.
Namun, bila di akhir bulan ini, The Fed memutuskan untuk masih menahan suku bunga maka harga SUN bisa terkoreksi karena saat ini pelaku pasar price in suku bunga AS akan turun 25 bps.
Baca Juga: Terpengaruh sentimen FOMC, permintaan lelang SUN berpotensi berkurang