Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberlangsungan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (30/7) mendatang akan dipengaruhi oleh sentimen agenda pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). Agenda ini dilaksanakan sehari setelah lelang SUN digelar.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto mengatakan, para investor kemungkinan masih akan melakukan aksi wait and see hingga selesainya pertemuan FOMC tengah pekan nanti. “Volume perdagangan terlihat agak menurun karena banyak investor wait and see,” ujarnya, Jumat (26/7).
Dengan begitu, ada potensi permintaan terhadap lelang SUN mendatang akan berkurang. Potensi ini makin terlihat lantaran pasar obligasi Indonesia kembali mengalami tekanan dalam beberapa hari terakhir.
Yield Surat Utang Negara (SUN) pun kembali bergerak naik, walau tidak signifikan. Catatan saja, Jumat (26/7) yield SUN 10 tahun yang tercatat di Bloomberg berada di level 7,18% atau naik dibandingkan sehari sebelumnya di level 7,16%.
Terlepas dari itu, Ramdhan memperkirakan nilai penawaran yang masuk pada lelang SUN mendatang tetap berada di atas Rp 30 triliun. Jumlah ini sebenarnya lebih rendah dibandingkan lelang SUN tanggal 16 Juli lalu yang tercatat sebesar Rp 53,14 triliun.
Ia menambahkan, keberadaan seri-seri baru seperti FR0081 dan FR0082 bisa menjadi katalis positif pada lelang nanti. Kedua seri ini diproyeksikan sebagai seri acuan untuk tenor lima tahun dan 10 tahun pada 2020 mendatang. Investor diyakini akan memburu seri-seri tersebut sebelum diperdagangkan di pasar sekunder.
Kupon seri FR0081 dan FR0082 sendiri sebenarnya baru ditetapkan pada hari H pelaksanaan lelang.
Namun, Ramdhan memandang kupon kedua seri tersebut akan menyesuaikan kondisi yield di pasar sekunder saat ini. “Seri-seri baru ini ada untuk memperkecil kupon yang ditawarkan pada lelang di pasar primer,” terang dia.
Sebagai informasi, dalam lelang-lelang sebelumnya, pemerintah selalu menawarkan seri FR0077 untuk tenor 5 tahun dan FR0078 untuk tenor 10 tahun. Seri FR0077 memiliki kupon sebesar 8,125% sedangkan FR0078 mempunyai kupon sebesar 8,25%. Akan tetapi, di pasar sekunder yield kedua seri ini sudah berada di bawah area 8%.
Selain FR0081 dan FR0082, pemerintah juga akan menawarkan seri SPN03191031, SPN12200410, FR0080, FR0079, dan FR0076.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News