kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menegok aktivitas bisnis ke-13 manajer investasi yang ditetapkan tersangka Kejagung


Senin, 29 Juni 2020 / 21:24 WIB
Menegok aktivitas bisnis ke-13 manajer investasi yang ditetapkan tersangka Kejagung


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejak ditetapkan sebagai 13 Manager Investasi (MI) tersangka kasus Jiwasraya, aktivitas bisnis beberapa MI cukup beragam.

Berdasarkan hasil penelusaran Kontan, beberapa perusahaan MI ada yang masih beroperasi secara normal, ada juga yang mulai membatasi aktivitas bisnisnya termasuk melakukan pemasaran.

Salah satunya, PT Pan Arcadia Capital  yang saat ini sudah tidak melakukan penawaran produk kepada nasabah.

Baca Juga: Jaksa Agung perintahkan tangkap Djoko Tjandra buronan kasus Bank Bali

"Saat ini aktivitas kami hanya pengelolaan portofolio saja, (transaksi beli dan jual/redeem) saya tidak berwenang menjawab," ujar kata operator Pan Arcadia Capital saat dihubungi Kontan, Senin (29/6).

Sementara itu, Presiden Direktur Pinnacle Investama Guntur Surya Putra belum merespons sejak dihubungi Kontan dari pekan lalu.

Sebaliknya Direktur PT Corfina Capital Asset Management Bambang Subiantoro hanya menjawab sedang meeting saat dihubungi Kontan, Senin (26/9) tanpa memberikan konfirmasi lebih lanjut terkait aktivitas bisnis perusahaan saat ini.

"Aktivitas bisnis dan transaksi masih beroperasi secara normal, nasabah masih bisa melakukan transaksi beli maupun jual produknya. Kami juga masih aktif menawarkan produk-produk ke nasabah," jelas operator PT Maybank Asset Management saat dikonfirmasi Kontan, Senin (29/6).

Baca Juga: Rekening Reksadana 13 Manajer Investasi Terkait Jiwasraya Diblokir

Di sisi lain, kuasa hukum PT Sinarmas Asset Management dan MNC Asset Management (MAM) yakni Pengacara Hotmand Paris belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut terkait perkembangan penetapan status tersangka pada kliennya.

"Kami masih mempelajari kasus dan belum bisa berkomentar," jelas Hotmand kepada Kontan.

Sebelumnya, Direktur Utama MNC Asset Management (MAM) Frery Kojongian saat dikonfirmasi Kontan, Jumat (26/6) mengatakan belum ada tanggapan baru terkait masuknya MI tersebut ke dalam daftar tersangka MI yang terlibat kasus Jiwasraya.

"Tanggapan saya masih sama seperti rilis yang sebelumnya," ungkap Frery saat dihubungi Kontan.

Dalam pernyataan resminya kemarin (25/6) dijelaskan bahwa pihaknya akan mengikuti proses hukum yang berlaku dan berkomitmen untuk membantu Kejaksaan Agung (Kejagung).

Dalam keterangan tersebut juga disampaikan bahwa Reksadana Syariah Ekuitas II yang dikelola MAM merupakan produk single investor milik Jiwasraya dan tidak terkait dengan produk reksadana lainnya.

Selain itu, produk Reksadana Syariah Ekuitas II ditentukan oleh Jiwasraya, dimana setia pembelian dan penjualan portofolio dilakukan atas instruksi Jiwasraya.

Baca Juga: Kejagung blokir rekening reksadana 13 MI yang terkait kasus Jiwasraya

MAM juga belum menerima pemberitahuan resmi dari Kejagung terkait penetapan tersebut dan menelaah lebih lanjut penetapan status tersangka.

"Secara data internal yang ada, kami berpendapat tidak ada pelanggaran hukum yang kami lakukan," tandasnya dalam keterangan tersebut.

Sebanyak 13 manajer investasi (MI) menjadi  sebagai tersangka baru kasus Jiwasraya. Penetapan tersangka tersebut berdasarkan alat bukti yang diperoleh dalam pengembangan penyidikan.

Penyidik kejaksaan menduga, 13 MI tersebut melakukan tindak pidana korupsi. Mereka dijerat pasal dua subsider nomor 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Adapun 13 MI tersebut yakni PT Pan Arcadia Capital, PT OSO Manajemen Investasi, PT Pinnacle Persada Investama (PPI), PT Millenium Capital Management dan PT Prospera Asset Management, PT MNC Asset Management, PT Maybank Asset Management, PT GAP Capital, PT Jasa Capital Asset Management, PT Pool Advista Asset Management, PT Corfina Capital, PT Treasure Fund Investama Indonesia, PT Sinarmas Asset Management.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×