Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
Herry yakin Indofarma bisa menikmati cuan di akhir tahun nanti karena di sepanjang 2019 perusahaan telah fokus memperbaiki fundamental perusahaan seperti infrastruktur bisnis model dan restrukturisasi keuangan.
Herry menjelaskan lebih lanjut restrukturisasi keuangan yang dimaksud adalah restrukturisasi keuangan terhadap pinjaman Indofarma di Bank Mandiri, BNI dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Adapun sejauh ini telah disepakati pinjaman tersebut, tenor utang akan diperpanjang sampai 10 tahun ditambah keringanan suku bunga.
Baca Juga: Aksi cepat Askrindo, Bank Mandiri dan Perhutani tangani korban banjir dan longsor
Ada beberapa fokus yang akan dilakukan Indofarma di sepanjang tahun ini. Herry menjelaskan Indofarma akan mengutamakan pada segmen reguler dan alat kesehatan serta perbaikan pungutan piutang.
Tak main-main, Indofarma membidik pendapatan di segmen alat kesehatan bisa mencapai Rp 300 miliar. Jika membandingkan dengan kontribusi alat kesehatan di 2018 yang masih Rp 3,13 miliar tentu pertumbuhannya cukup pesat.
Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan naik, simak rekomendasi analis untuk saham farmasi berikut
Indofarma tentunya sudah menyiapkan belanja modal untuk memuluskan rencananya ini. Herry mengungkapkan, INAF menyiapkan belanja modal sebesar Rp 56 miliar di tahun 2020 untuk bisnis alat kesehatan.