Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Di pekan ini, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diprediksi masih konsolidasi, dengan kecenderungan melemah. Ketidakpastian kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menyulitkan rupiah beranjak.
Akhir pekan lalu, sentimen yang sama menekan rupiah. Kurs tengah BI mencatat, rupiah melemah 0,12% ke Rp 12.206. Di pasar spot, pasangan USD/IDR turun tipis 0,08% menjadi Rp 12.213.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai, rupiah tidak banyak bergerak, sebab pelaku pasar menanti kepastian kenaikan harga BBM, serta hasil pertemuan KTT G20. "Namun, pelemahan rupiah tidak tajam, sebab tertopang defisit transaksi berjalan kuartal III yang menyusut," jelas David.
Di sisi lain, dollar AS lebih kokoh, karena penjualan ritel dan indeks keyakinan konsumen Amerika bulan Oktober membaik. avid menduga, hari ini, rupiah masih konsolidasi dengan cenderung melemah di kisaran Rp 12.170-Rp 12.220.
Daru Wibisono, analis PT Monex Investindo Futures, sependapat, rupiah bakal bergulir terbatas, sebab menunggu hasil KKT G20 dan kenaikan harga BBM. Prediksinya, rupiah bergerak antara Rp 12.180-Rp 12.220.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News