Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah di seluruh pasar pada Senin (9/9). Rupiah spot melemah 0,51% ke Rp 15.456 per dolar Amerika serikat (AS). Pun rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) melemah 0,48% ke Rp 15.446 per dolar AS.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, melemahnya rupiah karena meningkatnya kekhawatiran naiknya inflasi di AS. Ini menyusul pendapatan dan pengeluaran pekerja lebih tinngi dari perkiraan.
"Data inflasi di China yang lebih lemah dari perkiraan juga menyiratkan permintaan uang masih lemah, itu pun menekan rupiah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (9/9).
Untuk Selasa (10/9), rupiah diperkirakan masih akan lanjut melemah. Menurut Lukman, rupiah masih akan sulit untuk rebound kendati sentimen secara keseluruhan masih positif. Hal itu disebabkan indeks dolar masih akan kuat rebound setelah sempat turun mendekati level psikologis di level 100.
"Dolar AS terlihat masih cukup undersold," lanjutnya.
Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.456 Per Dolar AS Pada Hari Ini (9/9)
Selain itu, sentimen di pasar juga terlihat agak berhati-hati dan risk off. Sebab, investor mengatisipasi data inflasi AS dan debat capres AS.
Dari data ekonomi, investor juga menantikan data penjualan ritel Indonesia dan data perdagangan China. Ekspektasi pasar, kata Lukman, penjualan ritel Indonesia akan naik 3%.
Sementara data perdagangan China diperkirakan akan naik, tetapi lebih rendah dari bulan lalu, dengan ekspor diperirakan tumbuh 6,5%, impor tumbuh 2% dan neraca surplus US$ 83,9 miliar.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi juga memperkirakan rupiah melemah. Menurutnya, sentimen eksternal lebih kuat dibandingkan dari dalam negeri.
Sebab dari dalam negeri sendiri, Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2024 sebesar 124,4, lebih tinggi dibandingkan 123,4 pada bulan sebelumnya. Lalu, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang tetap optimis dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang menguat, masing-masing sebesar 114,0 dan 134,9.
Baca Juga: Trump Ancam Penjarakan Lawan-lawannya Jika Menang Pemilu AS, Apa Alasannya?
"Menguatnya IEK didorong oleh peningkatan seluruh komponennya, yaitu ekspektasi terhadap penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, dan kegiatan usaha, masing-masing meningkat menjadi sebesar 140,0, 132,2, dan 132,6," kata Ibrahim.
Ibrahim memperkirakan rupiah melemah dengan bergerak dikisaran Rp 15.440 - Rp 15.520 per dolar AS pada Selasa (10/9). Sementara Lukman memproyeksikan rupiah direntang Rp 15.400 - Rp 15.550 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News