kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Menanti data produksi, harga CPO terkoreksi


Rabu, 09 November 2016 / 21:41 WIB
Menanti data produksi, harga CPO terkoreksi


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) meninggalkan level tertingginya sejak Maret 2014.

Mengutip Bloomberg, Rabu (9/11) pukul 19.30 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Januari 2017 di Malaysia Derivative Exchange tergerus 0,14% ke level RM 2.839 atau US$ 678,9 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya.

CPO meninggalkan level tertinggi dua tahun di RM 2.843 per metrik ton pada Selasa (8/11). Wahyu Tri Wibowo, Analis PT Central Capital Futures menjelaskan, koreksi CPO merupakan hal yang biasa terjadi setelah harga naik signifikan. Namun, tren penguatan harga masih berjalan meski lebih landai.

Harga CPO masih menunggu rilis data produksi dan cadangan CPO Malaysia dari Malaysian Palm Oil Board (MPOB) tanggal 10 November. Sementara survey Reuters terhadap delapan penanam, pedagang dan analis menunjukkan pertumbuhan produksi CPO di bawah rata - rata lantaran efek El Nino yang tertunda.

Produksi CPO bulan Oktober diprediksi naik 1,1% menjadi 1,73 juta ton dibanding bulan sebelumnya. Sementara angka cadangan kemungkinan meningkat 8,8% menjadi 1,68 juta ton. Sementara data dari Malaysian Palm Oil Association menunjukkan ouput CPO Malaysia bulan lalu turun 3,7%.

Bulan Oktober cukup penting bagi output CPO, secara khusus merupakan masa puncak produksi. CPO belum pernah mencatat penurunan produksi hingga 3,7% dalam sebulan sejak 2010. Namun, angka ekspor CPO Malaysia bulan Oktober juga diprediksi turun 5,4% menjadi 1,37 juta ton. Permintaan dari China dan India sebagai konsumen utama terlihat melemah, apalagi setelah berakhirnya perayaan Diwali.

"Faktor pasokan masih signifikan mengangkat harga CPO. Kalau data survey benar, belum cukup untuk menekan harga karena masih mengindikasikan supply ketat," papar Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×