Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mampu menguat terbatas pada perdagangan hari ini (9/3) di tengah tekanan sikap hawkish Federal Reserve (The Fed). Investor selanjutnya akan mencermati data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yakni Non Farm Payroll (NFP) di perdagangan Jumat (10/3).
Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong mengatakan bahwa rupiah menguat seiring dengan koreksi pada dolar AS. The greenback terkoreksi oleh aksi ambil untung (profit taking) setelah penguatan tajam di sesi sebelumnya.
Tetapi, koreksi dolar AS dianggap tak begitu signifikan karena investor masih wait and see dalam menantikan rilis data tenaga kerja AS. Lukman mencermati, NFP Amerika Serikat diperkirakan bakal kuat dengan penambahan pekerjaan sebesar 205.000.
Data upah juga diperkirakan meningkat 0,3% Month on Month (MoM) dan 4,7% year-on-year (YoY). Jika hasilnya demikian, maka dikhawatirkan bisa menahan penurunan pada inflasi AS.
Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Menguat Tipis ke Rp 15.433 Per Dolar AS Pada Hari Ini (9/3)
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat bahwa rupiah hari ini cenderung menguat terbatas seiring dengan meredanya sentimen risk off di pasar global.
Rupiah dibuka melemah di level Rp 15.458 per dolar AS, namun kemudian bergerak menguat hingga ditutup menguat 0,06% ke level Rp 15.425 per dolar AS.
Menurut Josua, Rupiah masih berpotensi menguat terbatas karena investor masih menunggu rilis data ketenagakerjaan untuk melihat arah kebijakan The Fed. Data NFP AS bakal dirilis pada Jumat (10/3) malam.
"Gubernur The Fed Jerome Powell sendiri menyatakan bahwa pertimbangan suku bunga Fed akan didasarkan pada data inflasi dan ketenagakerjaan AS," ujar Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (10/3).
Lukman menilai bahwa kondisi pasar saat ini dipenuhi berbagai sentimen untuk perdagangan esok. Tetapi, rupiah diperkirakan akan cenderung berkonsolidasi dalam rentang ketat seperti hari ini.
Baca Juga: Bertenaga, Rupiah Jisdor Menguat Tipis ke Rp 15.438 Per Dolar AS Pada Kamis (9/3)
"Perhatian utama investor akan tertuju pada data NFP," imbuh Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (10/3).
Lukman memprediksikan rupiah bakal bergerak pada rentang Rp 15.400 per dolar AS - Rp 15.550 per dolar AS.
Sedangkan, Josua memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.375 per dolar AS - Rp 15.475 per dolar AS di hari Jumat, (10/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News