Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (8/2). Kurs rupiah spot menguat 0,34% ke Rp 15.096 per dolar AS. Sedangkan kurs rupiah Jisdor menguat 0,11% ke Rp 15.122 per dolar AS.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, penguatan rupiah kemarin justru terjadi di tengah pasar yang masih melihat probabilitas kenaikan suku bunga Fed melebihi target Fed, yaitu 5,25%.
Oleh karena itu, Josua memperkirakan rupiah akan kembali mengalami pelemahan pada esok hari, terutama jika pejabat The Fed mengafirmasi prediksi pasar tersebut.
Baca Juga: Rupiah Berpeluang Menguat, Cermati Tantangan yang Perlu Diwaspadai
Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, penguatan rupiah kemarin disebabkan pelemahan dolar AS seusai pernyataan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell yang lebih dovish pada pidato kemarin malam.
“Penguatan rupiah juga didukung oleh rilis data indeks kepercayaan konsumen Indonesia yang naik lebih tinggi dari perkiraan,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (8/2).
Menurut Lukman, rupiah masih berpotensi menguat pada perdagangan besok karena dolar AS yang diperkirakan akan melanjutkan koreksi. Dari dalam negeri, pasar juga akan menantikan rilis data penjualan ritel yang diperkirakan akan tumbuh 3%.
Baca Juga: Rupiah Berpeluang Menguat, Cermati Tantangan yang Perlu Diwaspadai
“Dengan absennya data dari AS dalam beberapa hari ke depan, sentimen risk on di pasar dan dolar AS yang akan melanjutkan pelemahan akan mendukung rupiah,” ungkap dia.
Lukman memprediksi rupiah hari ini akan berada di rentang Rp 14.950 per dolar AS–Rp 15.100 per dolar AS. Sementara, Josua memperkirakan rupiah esok akan berada pada rentang Rp 15.050 per dolar AS–Rp 15.200 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News