Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Capaian penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel tahun ini berpotensi meningkat dari tahun lalu. Besaran kupon tetap menjadi kunci untuk menarik minat masyarakat.
Sepanjang tahun 2025, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menawarkan sebanyak tujuh produk SBN ritel.
Hingga 23 Oktober 2025, pemerintah sudah menerbitkan enam produk, yakni ORI027, ST014, SR022, SBR014, SR023, dan terbaru ORI028.
Pada sisa tahun, masih ada ST015 yang akan diterbitkan pada 10 November-3 Desember 2025.
Baca Juga: Penjualan SBN Ritel Capai Rp 137,7 Triliun hingga Oktober 2025
Adapun jumlah penerbitan SBN ritel tahun ini menurun dari tahun lalu yang sejumlah delapan produk. Kendati begitu, nilai serapan SBN ritel tahun ini berpotensi lebih besar dari tahun 2024.
Plt. Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Novi Puspita Wardani mengungkapkan, hingga Oktober 2025, total penjualan seluruh SBN ritel tahun ini sebanyak Rp 137,7 triliun.
"Angka ini sudah termasuk hasil penerbitan ORI028 dengan nilai penjualan sebesar Rp 15,5 triliun," katanya kepada KONTAN, Jumat (24/10) lalu.
Sebagai perbandingan, lanjut Novi, total SBN ritel yang terjual pada tahun 2024 sebanyak Rp 148,36 triliun.
Maka, dengan nilai serapan SBN ritel sepanjang tahun ini, butuh sekitar Rp 10,66 triliun untuk bisa melampaui total penjualan tahun lalu.
Nah, mengingat masih ada ST015 yang baru akan ditawarkan November ini, total SBN ritel yang terjual tahun ini berpotensi melebihi tahun lalu. Dengan catatan, raihan penjualan ST015 perlu mencapai Rp 11 triliun atau lebih.
Meski di tengah tren suku bunga layu, ST015 boleh jadi masih bisa memenuhi targetnya atau bahkan melebihi. Ambil contoh, ORI028 yang teranyar. Penjualannya sempat diprediksi tak memenuhi target lantaran kupon mini di 5,35% dan 5,65%. Namun, pada minggu terakhir penjualan, arus pembelian mengalir lebih cepat, sehingga kuota Rp 15 triliun terpenuhi.
Baca Juga: Penerbitan Tiga SBN Ritel Hingga Akhir Tahun Diproyeksi Tetap Menarik Minat Investor
"(Capaian ORI028) sesuai target, bahkan sedikit di atas target. Kemarin (sebelum penawaran ditutup) kami menambahkan kuotanya sedikit," jelas Novi.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, prospek kupon SBN ritel pada tahun 2026 akan mengikuti tren suku bunga. "Suku bunga acuan kita pada 2026 kemungkinan juga akan masih dalam tren penurunan," ujarnya kepada Kontan, Jumat (31/10/2025).
Ramdhan menganjurkan, ke depan, pemerintah dapat memberikan edukasi lebih kepada masyarakat terkait kondisi suku bunga acuan. Agar, masyarakat dapat memahami alasan di balik pertimbangan besaran kupon.
"Pemerintah juga perlu untuk terus menjaga kepercayaan bahwa pengelolaan utang dijaga dengan baik," kata Ramdhan.
Oleh karena itu, Ramdhan pun memprediksi kupon SBN ritel pada 2026 dapat berada di level 5,5%-6%.
Selanjutnya: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (1/11), Provinsi Ini Diguyur Hujan Sangat Lebat
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (1/11), Provinsi Ini Diguyur Hujan Sangat Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













