Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
“DCII pengaruhnya jadi berkurang karena secara pembobotan mengalami penurunan, jadi sedikit mengurangi pengaruhnya terhadap indeks sektor teknologi ketimbang sebelumnya,” tambah Sukarno.
Sukarno menilai, secara jangka pendek saham BUKA bisa dicermati seiring dengan adanya akumulasi investor asing. Menurutnya, investor bisa trading buy saham BUKA.
Baca Juga: Berikut saham-saham bank pilihan 2 analis yang direkomendasikan untuk dikoleksi
Tapi, Sukarno menyarankan pelaku pasar untuk memperhatikan fundamental serta kemungkinan yang bisa membuat kinerjanya bisa turun. Hal ini mengingat pesaing Bukalapak di industrinya sangat kompetitif.
Ia menambahkan, pelaku pasar bisa menghindari lebih dulu saham-saham yang sudah naik tinggi seperti DCII, karena secara valuasi sudah overvalue dan likuiditasnya terbilang kecil.
Pada perdagangan Jumat (24/9) saham DCII menguat 1,07% ke harga Rp 47.250 per saham. Sementara saham BUKA terpantau stagnan di harga Rp 885 per saham.
Selanjutnya: Rights Issue Rampung, Thaioil Resmi Miliki 15% Saham TPIA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News