kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Menakar Daya Tarik Pasar Modal Indonesia Bagi Investor Asing pada 2025


Minggu, 08 Desember 2024 / 21:15 WIB
Menakar Daya Tarik Pasar Modal Indonesia Bagi Investor Asing pada 2025
ILUSTRASI. IHSG Sentuh Zona Hijau-Layar monitor pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (03/12/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan, Selasa (3/12/2024). IHSG menguat 2,11% ke level 7.196,01. Terdapat 356 saham menguat, 211 saham melemah, dan 220 saham lainnya stagnan. Nilai transaksi menyentuh Rp12,74 triliun, dari volume 20,6 miliar saham. Pasar modal Indonesia masih menjadi salah satu sasaran bagi investor asing menempatkan portofolionya tercermin dari net buy asing.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

"Rencana tersebut berkelanjutan dan berkesinambungan sehingga hal ini menjadi salah satu daya tarik bagi pelaku pasar dan investor khususnya asing untuk tetap berinvestasi di pasar modal Indonesia," katanya kepada Kontan, Minggu (8/12). 

Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas mengatakan saat ini pelaku pasar juga sedang menanti realisasi janji politik yang ditebar oleh Prabowo, terutama dalam meningkatkan ekonomi Indonesia. 

"Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan tantangan yang luar bisa, di mana pemerintah harus menciptakan mesin pertumbuhan ekonomi baru," tuturnya. 

Baca Juga: Investor Pasar Modal Indonesia Tembus 14 Juta SID Per Oktober 2024

VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi menambahkan target Prabowo untuk mendorong PDB Indonesia hingga 8% masih akan menjadi daya tarik untuk investor lain. 

"Dengan asumsi tercapainya target jangka panjang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi 8%, maka IHSG masih memiliki peluang yang jauh lebih tinggi," ucap dia. 

Audi bilang stabilitas nilai tukar rupiah, pertumbuhan PDB di atas 5%, terjaganya daya beli masyarakat dan program kebijakan pemerintah yang pro pertumbuhan ekonomi akan menjadi pendorong minat investor asing. 

"Jika suku bunga bunga Federal Fund Rate di tahun depan hanya dipangkas 50 bps–75 bps, maka akan mendorong inflow kembali ke IHSG seiring dengan menjadi alternatif return yang lebih besar," ucapnya. 

Baca Juga: Investor Pandang Era Prabowo-Gibran Positif untuk Pasar Modal Indonesia

Selain faktor dalam negeri, Audi mencermati ada sentimen lain yang bakal mempengaruhi pertimbangan dana investor asing di 2025, seiring dengan ketidakpastian dari arah kebijakan moneter bank sentral dan tensi geopolitik.

Misalnya Amerika Serikat (AS), lanjut Audi, yang membuat investor cenderung melakukan kalkulasi ulang dengan mempertimbangan skenario yang perkirakan cenderung konservatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×