kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.625   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Menakar Arah Gerak Logam Mulia Usai Kesepakatan Tarif AS - China


Selasa, 13 Mei 2025 / 19:27 WIB
Menakar Arah Gerak Logam Mulia Usai Kesepakatan Tarif AS - China
ILUSTRASI. Bilai emas terlihat di jalur produksi di sebuah perusahaan logam non-ferrous pada 23 Januari 2025 di Tongling, Provinsi Anhui, Tiongkok.


Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Setelah mencapai kesepakatan tarif antara Amerika Serikat (AS) - China pada awal pekan ini, harga logam mulia seperti emas dan perak kompak merosot. Kendati, prospek keduanya masih dipandang positif hingga akhir tahun 2025.

Mengutip Bloomberg, harga emas spot tercatat turun 5,20% dalam sepekan. Per Selasa (13/5) pukul 17.40 WIB, harga emas berada di level US$ 3.253,0 per ons troi, naik 0,52% dari sesi sebelumnya.

Angka ini juga telah menguat lebih dari 22% sejak awal tahun 2025. Sedangkan harga perak bertengger di level US$ 33.04 per ons, naik 1,35% dari hari sebelumnya, dan telah turun 0,54% dalam sepekan.

Baca Juga: Cara Beli Emas Antam Logam Mulia, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.903.000

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, koreksi pada logam mulia ini merupakan bentuk respons terhadap perubahan sentimen jangka pendek di pasar global. Kesepakatan penurunan tarif antara AS – China yang secara langsung meredakan ketidakpastian ekonomi global.

"Hal ini yang selama ini menjadi katalis utama terhadap permintaan emas dan perak. Jadi, ketika timbul sinyal kepastian ekonomi global, sikap investor akan cenderung risk on dan beralih pada aset-aset berisiko,"  jelas Sutopo kepada Kontan.co.id, Selasa (13/5).

Mata uang AS juga ikut tersohor pasca mencapai kesepakatan, yang pada gilirannya turut berkontribusi dalam penurunan harga emas maupun perak pada awal pekan kemarin. Adapun indeks dolar (DXY) berada di level 101,5 atau menguat 2,10% dalam sepekan.

"Keperkasaan dolar AS ini membuat harga logam mulia menjadi relatif lebih mahal bagi investor di luar zona dolar, sehingga secara alami mengurangi permintaan," ucap Sutopo.

Founder Tradeindo Wahyu Tribowo Laksono bilang, terdapat kecenderungan peralihan alokasi dana usai terjadi koreksi pada harga emas dan perak, ke aset-aset yang dianggap memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dalam lingkungan risiko yang menurun.

Baca Juga: Daftar Harga Emas Logam Mulia Antam Hari Ini 7 Mei 2025, Melesat Rp 25.000 Per Gram

Dari kesepakatan ini lagi-lagi memicu sentimen positif terhadap pasar keuangan. Pasar saham misalnya, dengan meredanya kekhawatiran perang dagang, saham, terutama yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi global menjadi lebih menarik.

Obligasi korporasi dengan peringkat investasi juga menawarkan alternatif imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan aset tanpa imbal hasil seperti emas dan perak.

"Bahkan beberapa investor juga mengalirkan dana mereka ke mata uang yang sensitif terhadap pertumbuhan global seperti dolar Australia (AUD) atau dolar Kanada (CAD)," terang Wahyu kepada Kontan.co.id, Selasa (13/5).



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×